Translate

Selasa, 15 Desember 2015

PEMANFAATAN SUNGAI PUTE RAMMANG-RAMMANG DESA SALENRANG KEC.BONTOA KABUPATEN MAROS MENIMBULKAN MASALAH TERHADAP EKOSISTEM SUNGAI

1.    Menganalisis permasaalahan yang terjdi dalam ekosistem sungai
Dengan adanya pengaruh pemanfaatan sungai:
a.    Terganggunya keberlangsungan hidup ekosistem biotik seperti:
Ø  Ikan
Ø  Udang
Ø  Kepiting
Ø  hewan lainnya yang memanfaatkan air sungai
Ø   manusia itu sendiri
Ø  Tumbuhan yang dipengaruhi Oleh Sungai.
b.    Terganggunya keberlangsungan hidup ekosistem abiotik seperti:
Ø  Dapat Mengurangi kualitas air
Ø  Timbulnya gas beracun
Ø  Kerusakan permukaan tanah
Ø  Akan menimbulkan bahaya tanah longsor
Ø  Sedimentasi dalam skala besar akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai dan waduk,naiknya permukaan air sungai atau waduk sehingga berpotensi menimbulkan banjir
c.    Permasalahan yang timbul di DAS Walannae

Ø  tingginya sedimentasi telah mengakibatkan meluapnya sungai walanae serta pendangkalan danau tempe.
Ø  Permasalahan banjir telah menjadi bagian keseharian masyarakat di Kabupaten Bone dan Wajo saat musim penghujan tiba
Ø  bahkan sudah ada beberapa rumah yang hanyut apabila terjadi banjir, hal ini disebaban jarak rumah dari bantaran  sungai semakin lama semakin kecil akibat erosi yang terjadi,

2.    Mengurangi dampak ekosistem sungai
Ø  Melakukan sosialisasi terhadap warga setempat untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan secara terus-menerus ke sungai
Ø  Sebaiknya warga setempat mengurangi kegiatan seperti mencuci,buang air,dan lain-lain disekitar sungai.
Ø  Tidak lepas juga dari kerja sama dengan pihak pemerintah untuk menyediakan fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan oleh warga setempat.
Ø  Dalam bentuk cairan, limbah industri ini berbahaya karena merusak ekosistem air. Untuk itu perlu diadakan nya pemanfaatan daripada limbah cair itu sendiri untuk mengurangi dampak yang dirasakan oleh mayarakat
Ø  Melaksanakan beberapa kegiatan rehabilitas lahan dan konservasi tanah seperti : Reboisasi,pembuatan Hutan rakyat atau kebun rakyat,pembuatan DAM pengendali,sumur resapan,pengembangan jarak pagar dan pengembangan kayu bakar serta berbagai kegiatan pengembangan kelembagaan masyarakat
Ø  Dan,peningkatan kapasitas sumber daya Manusia
Untuk meminimalisir permasalahan tersebut, BP DAS Jeneberang Walanae telah melaksanakan beberapa kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah. Kegiatan tersebut diantaranya: Reboisasi, Pembuatan Hutan Rakyat/Kebun Rakyat, Pembuatan DAM Pengendali, DAM Penahan, Sumur Resapan, Areal Model Hutan Bakau, Rehabilitasi Hutan Bakau, Pengembangan & Pengelolaan HR, Areal Model Wanafarma, Areal Model Budidaya Rotan, Pengembangan Jarak Pagar, Pengembangan Kayu Bakar serta berbagai kegiatan pengembangan kelembagaan masyarakat dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.
Ø    Sungai Walennae yang melintasi wilayah Kabupaten Bone perlu dinormalisasi khususnya wilayah Sungai Cenranae hingga ke Teluk Bone termasuk revitalisasi rawa-rawa kecil sepanjang kiri dan kanan daerah aliran sungai. Jika hal ini dilakukan maka dapat meminimalisir banjir dan tingkat erosi di sepanjang Daerah Alirang Sungai (DAS) Walennae.
3.    Cara memulihkan atau mengembalikan ke asalnya
Dalam hal ini, selain dari kesadaran dari masyarakat itu sendiri juga sangat dibutuhkan peran penting dari pihak pemerintah agar menoleh dengan cara :
Ø  Menyediakan air bersih (bekerja sama dengan PDAM untuk kebutuhan pokok masyarakat setempat).
Ø  Menyediakan tempat sampah jika perlu setiap rumah harus memiliki tempat sampah
Ø  Bekerja sama antar warga untuk tetap menjaga kebersihan sungai.
Ø   
4.    Cara mencegah
Ø  Menanam pohon di sekitaran sungai

Ø  Suatu kegiatan/usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting wajib mengelola dan diwajibkan nyusun UKL – UPL (upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar