Translate

Jumat, 07 November 2014


Table 13.
Model Matrix Rurban OrientedTechniques
Untuk Perkrmbangan Memita

Teknik
Kompensasi financial
Kekuatan Hukum
Komprehensif
Daerah Pinggiran Kota
UPV
PTC
ITR
TDR
AZ
PPP
IPSP
SD
Growth
Rate
cpt
2
2
1
1
3
3
3
1
sdg








lbt








Land
Tenture
Ting








red








kcl
1
1
0
1
3
3
3
2
Soil
Capability
Ting
3
2
3
2
3
3
3
1
Rend








Irrigation system
Bgs
3
2
1
1
3
3
3
1
Jlk








Skor Kumulatif

9
7
5
5
12
12
12
5


Keterangan: UPV: Use Value Property Taxation; PTC: Property Tax Credits; ITR: Inheritance Tax Relief; TDR: Transfer Development Rihgts; AZ Agricultural Zoning; PPP: Provincial Police Power; IPSP: Integrated Provincial-State Program; AD: Agricultural Districting; cpt: cepat; sdg: sedang; lbt: lambat; kcl: kecil; ting : tinggi; rend:rendah; bgs: bagus; jlk:jelek.

            Berdasarkan matrix yang telah disusun tersebut, penentu kebijkakan dapat secara langsung menenntukan pilihan teknik mana yang akan di aplikasikannya. Oleh karena itu dalam simulasi ini visi spasial kota adalah berbentuk stellar, maka apa yang existing sebagai produk proses prubahan pemamfaatan lahan yang panjang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan. Pada bagian bagian tertentu di ujung  kaki gurita perlu ada peratutan yang menghentikan laju perkembangan fiscal kota yang terjadi atau paling tidak menghambatnya sementara itu pada interstitial areas diberlakukan PPP, AZ maupun IPSP yang dapat membentuk ruang terbuka hijau dengan dukungan seluruh masyarakat.pada bagian-bagian ujung kaki gurita dengan dukungan seluruh masyarakat. Pada bagian ujung-ujung kaki gurita dapat di aplikasikan development moratoria ataupun adequately public facilities ordinances yang diadopsi dari urban oriented management techniques. Mengenai teknik-teknik manajemen spasial yang bersifat urban oriented disatu sisi dan rurban oriented dis sisi lain dengan sendirinya dapat dilaksanakan untuk mencapai efektifitas maksimal. Keputusan mengenail hal initergantung pada kesepakatan yang disetujui.

6.2.2.3. Model Matrix Rurban Orinted Techniques
            Untuk Perkembangan Lompat Katak
        Seperti telah di bahas pada bagian depan,bentukperkembangan fiscal lompat katak ( chess board development ) merupakan bentuk yang paling  ofensif siafatnya di banding dengan bentuk konsentris maupun memita. Oleh Karen itu hal inilah, maka bentuk kenampakan fisikal kotanya menjadi tidak kompak bersifat fragmented dalam satuan yang beraneka dan tersebar secara sporadic tidak merata. Makin menjauhi lahan kekotaan yang berkembang. Perkembangan selanjutnya, akanterjadi infilling process pada bagian-bagian antara ( interstial areas)yang belum berkembang dan makin mendekati lahankekotaan terbangun makin intensif proses ini dalam satuan-satuan yang relative lebih kecil. Cepat atau lamabat perkembangan ini akan menciptakan kota yang besar dengan rateof growth yang relative cepat. Apabila hal ini terjadi sebaga iakibat penggabungan beberapa kota, maka akan menciptakan apa yang dikenal dengan mega city ( lihat sebagai contoh mengenai gejala bargabungnya antara kota Jakarta, bogor tangerang) namun kalau hal tersebut hanya terjadi pada satu kota maka kota yang bersangkutan akan cepat berkembang secara fisikal dan mungkin hal ini merupakan inisiasi terbentuknya mega city.
        Untk tujuan manjemen spasial kota yang ersangkutan, tahap awal yang harus dirumuskan adalah penetapan visi spsial kota macam apa yang diinginkan, apakah berbentuk sebagaithe compact city atau non compact city. Masing-masing berbentuk tersebut jelas akan membawa konsekuensi yang berbeda dalam memilih teknik-teknik manajemen yang akn di manfaatkannya. Sebagai contoh dalam simulasi ini di tentukan visi spasial kota sebagai compact non-intensed city. Dengan demikian, peran AZ,PPP dan IPSP akan memegang peranan utaa pula baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
        Sebgai contoh dapat dikemukakan bahwa aplikasi AZ saja sebenarnya suda cukup,karena di dalamnya sudah dirumuskan mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh pemilik lahan terhadap lahannya. Pelanggaran mengenai hal tersebut akan mengakibatkan konsekuensi hokum berupa sanksi-sanksitertentu. Walau-pun TDR bagi Negara-negara tertentu eperti di Indonesia belum dapat dilaksanakan namun dapat berupa bantuan ahli pertanian, perikanan, peternakan , kemudahan memperoleh pupuk, obat-obatan tanaman, potongan pajak, kemudahan memperoleh pupuk, dan lain sebagainya. Sebagai contoh simulasi teknik rurban oriented techniques untuk perkembangan lompat katak dapat  dilihat dalam table 14 berikut.
Teknik
Kompensasi financial
Kekuatan Hukum
Komprehensif
Daerah Pinggiran Kota
UPV
PTC
ITR
TDR
AZ
PPP
IPSP
SD
Growth
Rate
cpt
2
1
1
1
3
3
3
1
sdg








lbt








Land
Tenture
Ting








red








kcl
1
1
1
1
3
3
3
2
Soil
Capability
Ting
2
2
1
1
3
3
3
2
Rend








Irrigation system
Bgs
2
1
2
1
3
3
3

Jlk








Skor Kumulatif

7
5
5
4
12
12
12
8

Keterangan: UPV: Use Value Property Taxation; PTC: Property Tax Credits; ITR: Inheritance Tax Relief; TDR: Transfer Development Rihgts; AZ Agricultural Zoning; PPP: Provincial Police Power; IPSP: Integrated Provincial-State Program; AD: Agricultural Districting; cpt: cepat; sdg: sedang; lbt: lambat; kcl: kecil; ting : tinggi; rend:rendah; bgs: bagus; jlk:jelek.

        Bedasarkan simulasi yang diperoleh dari model matrix di atas, terlihat bahwa kondisi daerah dipinggiran kota seperti telah disebutkan di atas dengan dominasi perkembangan fisikal leap frog development, maka peranan law enforcement mechanism sangat menonjol Karena pemerintah berhadpan dengan proses perkembangan fisikal kekotaan yang tidak terkontrol dan berjalan dengan sangat cepat. Dalam hal ini agricultural zoning akan mempunyai peranan yang menonjol dan akan diterapkan pada bagian-bagian tertentu, yang secara tataspasial dipruntukan menjadi ruang terbuka hijau. Pada bagian lain yng belum terbangun dan tidak diperuntukan sebagai ruang terbuka hijau dapat dibantu dengan diterapkannya urban land consolidation dengan maksuduntuk menciptakan tatanan ruang yang memenuhi persyaratan tertib ruang, tertib lingkungan dan tertib hokum.
        Sementara itu, keterkaitan antara perumusan perencangan tingkat local akan diatur oleh perencanaan tingkat regional dan nasional. Pemerintal level di atasnya dapat memveto pelaksanaan tata ruang di level bawah selama bertentangan dengan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah level di atasnya. Azas otonomi pemerintahan harus tidak di terjemahkan ke dalam kewenangan mengatur wilayah tanpa batas . keterkaitan region dari tingkat local, regional dan nasional bahkan global membentuk regional system yang didalamnya terdapat keterkaitan fungsional baik langsung atau tidak langsung, baik bersifat interrelasi atau interdependensi dalam kader yang berdbeda-beda dan disinilah letak peranan PPP berada. Berbagai keuntungan financial dapat diberikan oleh pemerintah kepada pemilik lahan pertanian yang berniat mempertahankannya. Bentuk-bentuk keuntungan financial dapat dirumuskan sesuai dengan tuntutan kondisi local, sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah betul-betul tepat sasaran dan tepat guna.
        Kalau memunglkinkan, memang ADsangat di anjurkan dan akan diapresiassi sangat tinggi oeh pemrintah, karena prakarsa keikutsertaan dalam program perlindungan lahan pertanian muncul dari kesadaran masyarakat pemilik lahan pertanian sendiri. Teknik-teknik lain termasuk ke dalam mekanisme financial dapat ditentukan secara selektif