Translate

Jumat, 23 Oktober 2015

KEANEKARAGAMAN HAYATI PULAU PAPUA

A.    Letak Astroomis Pulau Papua
Pulau Papua (dahulu: Irian) adalah pulau yang kedua luasnya di dunia setelah Greenland. Secara astronomis, Papua terletak antara 00 19’ – 100 45’ LS dan 1300 45’ – 1500 48’ BT. Panjangnya 2.400 km dan lebar maksimum 660 km. Bersama dengan pulau Frederik Hendrik (Pulau Kelopom, sekarang Pulau Dolak/Yos Sudarso) luasnya 785.360 km2, dan bersama-sama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, luasnya 805.000 km2. Daerah yang termasuk Indonesia luasnya 394.000 km2.
B.     Keanekaragaman Hayati di Pulau Papua
a.      Keanekaragaman Jenis Flora
Papua memiliki keragaman flora dan fauna yang jarang ditemukan di seluruh Indonesia termasuk tempat membesarkan anak Paus sperma, tempat terbesar di dunia bagi Penyu belimbing Pasifik bersarang, dan tempat populasi Penyu hijau terbesar. Daerah Kaimana merupakan habitat bagi Paus Bryde dan merupakan tempat populasi ikan duyung yang subur. Habitat laut dalam yang dekat dengan pantai sangat penting artinya bagi mamalia laut.
Sejarah Geologi pembentukan Pulau Papua yang rumit serta pengaruh ciri fisiografi mengakibatkan Tanah Papua memiliki lingkungan habitat dengan zona-zona vegetasi terlengkap di Asia-Pasifik mulai dari daerah pantai hingga alpin. Karena adanya pengaruh adaptasi, mengakibatkan flora Papua memiliki karakter-karakter yang 3 sangat unik, keadaan ini telah menciptakan kekayaan flora yang sangat tinggi di Tanah Papua. Berikut akan disajikan beberapa contoh flora yang ada di pulau Papua :
1)      Eucalyptus adalah flora khas yang terdapat di Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya, dimana jenis tumbuhan ini juga terdapat di daerah Queensland Australia Utara. 
2)      Matoa (Pometia pinnata) adalah jenis flora yang khas untuk daerah Papua selain dari Eucalypus diatas. 
3)      Hutan Bakau atau Mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai berlumpur. Hutan bakau banyak ditemui di pantai Papau, dan daerah lain seperti Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. 
4)      Agatis Alba adalah jenis tanaman conifera yang banyak di jumpai di daerah Papua (dataran tinggi). 
5)      Pohon Sagu dan Nipah merupakan tanaman yang terdapat di dataran rendah Papua dan sekitarnya.                       
1. Tumbuhan Berkayu Tingkat Pohon
Berdasarkan hasil kompilasi tersebut, diketahui bahwa jenis tumbuhan berkayu tingkat pohon yang endemik di Pulau New Guinea atau Tanah Papua (Papua Barat yang termasuk wilayah Negara Republik Indonesia dan Papua Timur yang termasuk wilayah Negara Papua New Guinea) adalah 53 famili yang terdiri dari 175 genus dan 1205 spesies. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa penyebaran tumbuhan tidak mengenal batas negara sehingga untuk tumbuhan berkayu tingkat pohon endemik di New Guinea dianggap sama untuk wilayah Republik Indonesia dan Papua New Guinea. Hasil ini masih akan mengakibatkan beberapa jenis endemik akan punah sebelum sempat diketahui dan dibuktikan.
Gambar 1. Beberapa Jenis Tumbuhan Berkayu Endemik Terbatas dan Luas di Tanah Papua : 1. Diospyros papuana; 2. Alstonia beatricis; 3. Campthostemon schultzii; 4. Intsia acuminata; 5. Eucalyptus pelita; 6. Avicennia eucalyptifolia
2.Tumbuhan Non Kayu
Belum banyak Informasi tentang tumbuhan non kayu (non woody plant) endemic untuk wilayah Tanah Papua. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian taksonomi di wilayah ini, khususnya untuk tumbuhan non kayu. Hal ini menyebabkan hanya jenisjenis vegetasi non kayu tertentu saya yang telah diketahui dengan baik oleh masyarakat karena jenis-jenis tersebut sering dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Secara umum tumbuhan non kayu yang endemik di Papua belum banyak diketahui. Jenis-jenis yang baru diketahui adalah jenis yang sudah dimanfaatkan secara budaya oleh masyarakat adat Papua dan jenis-jenis yang dikerjakan oleh ahli taksonomi, dalam hal ini, jenis-jenis tersebut dapat terungkap karena ahlinya memang ada dan pernah melakukan penelitian di wilayah Papua. Hasil penelusuran sementara diketahui bahwa sekitar 120 jenis tumbuhan non kayu adalah jenis endemik di Tanah Papua. Sama halnya dengan tumbuhan berkayu, jenis-jenis tumbuhan non kayu endemik Tanah Papua akan berubah seiring dengan laju perkembangan penelitian taksonomi di daerah ini.
Gambar 2. Be9berapa Jenis Tumbuhan Non Kayu Endemik Terbatas dan Luas di Tanah Papua : 1. Grammatophyllum speciosum; 2. Borassus heineanus; 3. Pandanus browsimus; 4. Sararanga sinuoas; 5. Sommieria leucophylla; 6. Mucuna novoguinensis
6. Buah merah (Pandanus julianettii)
Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena
b.      Keanekaragaman Jenis Fauna
Ada beranekaragam jenis fauna di papua. Hal ini dipengaruhi oleh iklim di Papua yang membuat hutan di papua menjadi subur dan lebat. Papua memiliki jenis burung tertinggi di dunia yaitu 650 jenis burung, papua juga memiliki 125 jenis mamalia dan juga 223 jenis reptil. Nah pada kesempatan kali ini saya mau kasih tau beberapa fauna yang ada di papua, walaupun tidak semua, ya... paling tidak dapat menambah pengetahuan kita tentang kekayaan alam indonesia. Beberapa fauna tersebut adalah :
1. Kasuari
 Kasuari adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang. Ketiga Kasuari itu adalah :
a.       Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus)
Ciri burung kasuari gelambir tunggal memeiliki ciri Bulu berwarna hitam dan cenderung kaku. Kepala biru cerah, bertanduk segitiga yang tebal dan tinggi. Leher merah atau kuning bergelambir tunggal kecil berwarna merah atau biru. Kaki berukuran besar dan kokoh, memiliki tiga jari dengan kuku yang tajam. Anakan bergaris-garis lambat laun berubah menjadi coklat polos, lebih pucat dari spesies lain. Habitat burung kasuari gelambir tunggal tersebar di daerah Papua bagian timur Daerah Kepala Burung sampai S. Ramu, dan P. Yapen, P. Batanta, dan P. Salawati, dari ketinggian permukaan laut sampai 700 m. Terdapat 4 subspesies yang dikenali secara lokal (unappendiculatus, occipitalis, aurantiacus and philipi) tetapi bukti ilmiah mengenai perbedaan subspesies tersebut masih kurang. Di hutan kita dapat mengetahui keberadaannya melalui jejak kakinya.
b.      Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius),
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan. Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat terbang.


c.       Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Ciri - Sesuai dengan namanya, kasuari ini merupakan jenis kasuari yang paling kecil jika disbanding jenis yang lain. Gelambirnya tidak menggantung di leher seperti jenis lainnya. Bulu berwarna biru cerah pada leher dan hitam di bagian tubuh. Tanduknya pipih dan tidak sebesar pada kasuari lain. Memiliki kemampuan untuk melompat, berenang, dan menendang kedepan dengan kuat.
Habitat - Hidup di pulau Papua yang tersebar di hutan dan bukit hingga ketinggian sekitar 3rb di atas permukaan laut. Terdapat 7 subspesies (papuanus, goodfellowi, claudii, shawmayeri, hecki, bennetti and picticollis) yang secara tradisional dapat dikenali.
Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian
2. Burung Cendrawasih
Burung Cenderawasih ialah sejenis burung dalam keluarga Paradisaeidae susunan Passeriformes. Ia terdapat di kawasan Indonesia, New Guinea dan Australia. Spesies ini terkenal kerana bulu pelepahnya, yang kebanyakan dimiliki oleh burung jantan, yang digunakan untuk menarik burung betina ketika musim kawin. Kebanyakan spesies turut mempunyai bulu pelepah yang amat panjang dan berambu menjulur dari ekor, sayap atau kepala. Sungguhpun memiliki jambul yang menyerlah, dari segi anatomi ia tergolong dalam burung berkicau primitif. Yang paling terkenal kerana bulu mereka adalah spesies genus Paradisaea, termasuk spesies jenis burung Cenderawasih Besar, Paradisaea apoda. Spesies ini digambarkan dari contoh yang dibawa balik ke Eropah dari ekspedisi perdagangan. Spesimen ini disediakan oleh pedagang tempatan dengan membuang kaki dan sayap mereka, yang mendorong kepada kepercayaan bahawa burung ini tidak pernah hinggap tetapi kekal terapung oleh bulu mereka. Ini memberikan nama Inggeris mereka "Burung syurga - birds of paradise" dan nama saintifikapoda - tanpa kaki. Kebanyakan spesies memiliki upacara mengawan yang rumit, dengan spesies Paradisaea mempunyai sistem mengawan jenis Lek. Yang lain, seperti spesies Cicinnurus dan Parotia, mempunyai tarian mengawan yang khusus, dengan spesies menggayakan jambul dalam gaya tarian ballet tutu yang merupakan tabiat yang mengkagumkan bagi burung kerana persamaan secara tidak sengaja dengan tarian hula dan limbo.
Cendrawasih adalah nama berbagai jenis burung pengicau (Passeriformes) dari famili Paradisaeidae. Beberapa jenis di antaranya adalah :
1.      Cendrewasih Biru
2.      Cendrewasih Gagak
3.      Cendrewasih Goldi, tersebar di pulau Fergusson dan Normanby
4.      Cendrewasih Kerah, daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini
5.      Cendrewasih Kuning Kecil, populasi Cendrawasih Kuning-kecil tersebar di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini. Burung ini juga ditemukan di pulau Misool, provinsi Irian Jaya Barat dan di pulau Yapen, provinsi Papua.
6.      Cendrewasih Kuning Besar
7.      Cendrewasih Raja
3. Kanguru  
Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia).Kangguru     Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale(Kanguru Tanah).
Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.
a.      Contoh Kangguru Tanah adalah :
1.      Thylogale brunii (Dusky Pademelon)  merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan Papua Niugini. Di IndonesiaThylogale brunii terdapat antara lain di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).
2.      Thylogale stigmata (red-legged pademelon) merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.
3.      Thylogale brownii (Brown’s pademelon). Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea.
b.      Contoh Kangguru Pohon adalah :
1.      Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang. Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias.Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya.
2.      Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua
3.      Drolagus mbaiso (disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso) kanguru ini ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak belukar di Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya.
4.      Dengrolagus dorianus atau disebut sebagai Kangguru Pohon Ndomea atau Doria’s Tree-kangaroo.
5.      Dendrolagus ursinus (disebut Vogelkop Tree-kangaroo atau Kanguru Pohon Nemena) merupakan kanguru pohon yang paling awal terklasifikasikan. Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan hitam.
6.      Dendrolagus stellarum disebut juga sebagai Seri’s Tree-kangaroo. Kanguru pohon ini terdapat di Tembagapura.

4.      Labi-labi Moncong Babi
Hewan endemik Papua yang kerap disebut kura-kura ini populasinya di alam bebas sangat terancam karena merupakan hewan peliharaan populer dan sering diselundupkan ke luar negeri (Cina dan Taiwan) untuk dikonsumsi sebagai obat. Ia hidup di sejumlah sungai di daerah selatan Papua. Taman Nasional Gunung Lorentz menjadi tempat perlindungan terakhirnya.

5.      Hiu Karpet Berbintik
Di bawah laut Raja Ampat bersembunyi suatu spesies yang disebut "penguasa bayangan" perairan Raja Ampat, tak lain adalah Hiu Karpet (Hemiscyllium freycineti). Hiu ini memiliki habitat di laut dangkal dengan terumbu karang, pasir dan rumput laut yang lebat (tempat yang sangat tepat untuk berkamuflase). Spesies Hiu ini termasuk kategori hiu bambu atau famili Hemiscyllidae dan memiliki bentuk yang bisa dibilang unik yang disebabkan oleh bintik bintik kecil yang sedikit memanjang dan cenderung berwarna gelap pada rentang interval antara 8-9 baris di ekor dan kepalanya. 


6.      Tikus Raksasa Mallomys
Sejumlah peneliti Amerika Serikat dan Indonesia, baru-baru ini, menemukan spesies tikus raksasa jenis baru di hutan hujan pegunungan Foja, Papua Timur. Tikus ini sangat unik karena berbobot 1,4 kilogram atau lima kali berat tikus kota pada umumnya. Selain itu, tikus ini juga punya rambut panjang berwarna abu-abu serta bagian belakangnya yang amat lebar.
Tikus raksasa ini memiliki panjang sekitar 55 sentimeter, lima kali lebih besar dari tikus yang ada di rumah-rumah. Tikus ini disebut Mallomys. Tikus raksasa ini lebih jinak serta bisa dengan bebas masuk dan bercengkrama dengan para peneliti. Selain Mallomys, para peneliti juga menemukan satwa sejenis tupai atau possum yang berukuran jauh lebih kecil dari tupai umumnya tapi memiliki ekor panjang.
6. Ikan Pelangi Merah
     Ikan ini adalah ikan air tawar yang hidup endemik di Danau Sentani Papua. Di luar negeri ikan ini dikenal dengan nama Red rainbowfish, Irian Jaya rainbowfish ataupun Salmon red rainbowfish.
     Ikan ini sudah terkenal di Eropa untuk ikan hias akuarium, Ikan ini pertama kali diperkenalkan oleh Max Weber yang melakukan ekspedisi Papua Barat antara tahun 1890 sampai 1900. Pada tahun 1973, A. Werner, Jr dari Munich, dan E. Frech dari Memmingen, Jerman mengumpulkan spesimen hidup selama penilitian di Jawa, Sulawesi, dan Papua Barat. Mereka mengambil sejumlah ikan berwarna-warni kembali ke Eropa, termasuk Incisus Glossolepis . Peneliti Werner dan Frech juga memperkenalkan ikan rainbowfish yang indah dan menarik bagi penghobi ikan akuarium.
7.      Udang Selingkuh
Danau Tigi, danau ini terletak di lembah pegunungan Diai. Uniknya di tengah danau ini terdapat pulau kecil yang bernama Duamo.Bila beruntung disini dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu Udang selingkuh (cherax albertisii). Dinamakan demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting, sehingga muncul dugaan bahwa udang ini hasil perselingkuhan udang dengan kepiting.

8. Tikus Pohon Kecil
     Tikus yang merupakan spesies temuan baru di pedalaman hutan papua ini memiliki nama latin Pogonomys sp. nov. Tikus ini ditemukan oleh Kristofer Helgen saat ekspedisi pada November 2008.











DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013. http://berkutik.blogspot.com/2013/02/informasi-seputar-burung-kasuari.html. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
Anonym. 2013. http://www.icalcell.com/2013/11/persebaran-flora-di-papua-wilayah.html. Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.
Anonym. 2010. http://alamendah.org/2010/04/12/kasuari-burung-paling-berbahaya-di-dunia/. Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.
Almaedah. 2010. http://mencari-hal.blogspot.com/2011/02/fauna-di-papua.html. Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.
Almaedah. 2009. http://alamendah.org/2009/08/03/kanguru-indonesia-di-papua/. Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.
Kenari, Ocehan. 2013.  http://ocehankenari.blogspot.com/2013/11/7-jenis-burung-paling-eksotis-di.html. Makassar. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
Akbar. 2012. http://akbarloyerd.blogspot.com/2012/01/bird-of-paradise-burung-surga-dunia.html. Makassar. Diakses pada tanggal 18 November 2014.













TUGAS KELOMPOK

EKLOGI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN
(KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERSEBARANNYADI PAPUA)
 








OLEH:

IRMAWATI
RENI RANDIAWATI
HARIYANTI KARIM
JUMADIL AKBAR A.R.

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

2 komentar:

  1. Pulau Papua (dahulu: Irian) adalah pulau yang kedua luasnya di dunia setelah Greenland. Secara astronomis, Papua terletak antara 00 19’ – 100 45’ LS dan 1300 45’ – 1500 48’ BT. Panjangnya 2.400 km dan lebar maksimum 660 km. Bersama dengan pulau Frederik Hendrik (Pulau Kelopom, sekarang Pulau Dolak/Yos Sudarso) luasnya 785.360 km2, dan bersama-sama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, luasnya 805.000 km2. Daerah yang termasuk Indonesia luasnya 394.000 km2

    BalasHapus
  2. Pulau Papua (dahulu: Irian) adalah pulau yang kedua luasnya di dunia setelah Greenland. Secara astronomis, Papua terletak antara 00 19’ – 100 45’ LS dan 1300 45’ – 1500 48’ BT. Panjangnya 2.400 km dan lebar maksimum 660 km. Bersama dengan pulau Frederik Hendrik (Pulau Kelopom, sekarang Pulau Dolak/Yos Sudarso) luasnya 785.360 km2, dan bersama-sama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, luasnya 805.000 km2. Daerah yang termasuk Indonesia luasnya 394.000 km2 Jasa Penulis Artikel

    BalasHapus