Translate

Jumat, 23 Oktober 2015

PERSEBARAN MINERAL DI SULAWESI SELATAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Beelakang
Indonesia yang notabene merupakan negara yang cukup luas dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Hal itu didasarkan pada letak Indonesia yang berada tepat digaris yang dilalui khatulistiwa sehingga menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dan hal itu juga kiranya yang berpengaruh terhadap suburnya alam di negeri ini. Begitu pula secara geologis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng yang mana itu semua memungkinkan munculnya deretan gunung api yang secara otomatis akan mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan barang tambang galian.
Pada dasarnya dalam pemanfaatan sumber daya mineral kita harus mengutamakan prinsip sustainable development. Mengingat sumber daya mineral tersebut sangatlah terbatas jumlahnya dan tidak terbarukan, sekalipun memulihkannya tentu memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun sehingga, dalam pemanfaatannya kita sebagai manusia dituntut untuk seefisien mungkin menggunakannya. Karena hal itu, diharapkan akan mampu menopang bagi kelancaran dan kelangsungan hidup manusia khusunya
Sumber daya mineral merupakan kebutuhan yang sifatnya esensial bagi kehidupan manusia. Sungguh ironi limpahan sumber daya mineral yang terkandung dan tersebar secara merata tak lantas menjadikan masyarakat di negeri ini dapat mencicipi manisnya kesejahteraan. Hal itu, ditengarai oleh minimnya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini belum mampu tereksplorasi secara maksimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kita kalah bersaing dengan bangsa lain maka tak heran banyak perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing sedangkan kita sebagai bangsa pribumi hanya bagaikan budak di negeri sendiri.
Tidak dapat dipungkiri, sumberdaya mineral sebagai salah satu sumberdaya alam, merupakan sumber yang sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Bahkan beberapa jenis mineral, yakni minyak dan gas bumi, pernah menjadi soko guru perekonomian Pemerintah. Dalam skala global, mineral – khususnya penghasil energi utama; bahkan berperan strategis dalam menentukan peta perpolitikan dunia. Sementara mineral dalam bentuk logam mulia emas juga memiliki posisi penting dalam perekonomian dunia.
Dalam perkembangan peradaban umat manusia, mineral logam telah membuat manusia selangkah lebih maju melewati peradaban zaman batu. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyak pula mineral yang dieksploitasi demi memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Jadi secara singkatnya dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari peranan berbagai macam sumberdaya mineral.
Namun sayangnya sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui lagi, pada suatu saat sumberdaya tersebut tidak akan ada lagi di bumi jika terus – menerus digunakan. Selain itu sumberdaya mineral juga memiliki nilai berbeda diwaktu yang berbeda, serta rentan dipengaruhi oleh isu – isu global dunia. Disinilah pentingnya kebijaksanaan pemerintah dalam mengelola sumberdaya mineral dengan cara memahami seutuhnya karakteristik dan potensi sumberdaya mineral di Indonesia guna kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
Mengetahui pengertian sumber daya mineral ,
Sebaran mineral di Sulawesi Selatan dan mineral apa saja yang ada di Sulawesi Selatan.



BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).
Sulawesi terletak pada pertemuan lempeng besar  Eurasia, India Australia, Lempeng Pasifik serta sejumlah lempeng yang lebih kecil yang menyebabkan kondisi tektonik sangat komplek, Komplek batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen.  Berdasarkan keadaan litotektonik Sulawesi dibagi tiga mandala, yaitu : Mandala barat sebagai jalur magmatik merupakan bagian dari ujung timur Paparan Sunda, Mandala tengah, berupa batuan malihan ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari Blok Australia ( Van Leeuwen, 1994)  Mandala Barat sebagai busur magmatic dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bagian utara dan barat. Daerah penyelidikan termasuk pada bagian barat yang memanjang dari Buol sampai sekitar Makassar yang mempunyai batuan penyusun lebih bersifat kontinen, terdapat batuan gunung api-sedimen Mesozoikum-Kuarter dan batuan malihan berumur Kapur. Batuan terobosan granitoid terutama granodiorit sampai granitik. Kegiatan Volkanisme dan Plutonisme menyertai proses penunjaman yang dimulai pada Miosen. Tumburan ini menekan bawah Sulawesi bagian barat (Daly dkk, 1987) dan menyebabkan deformasi kuat, Pengangkatan dan penyingkapan di bagian utara dan tengah Sulawesi bagian barat, yang berlanjut sampai Pliosen, disertai dengan perlipatan dan jalur pensesaran naik yang disertai pula pengendapan molassa pada Miosen Akhir  sampai Plistosen (Soekamto, 1978). Proses eksogenik telah menyingkap tubuh granit sepanjang 600 km, yang disertai intrusi bersifat basa berukuran kecil (Priadi dkk,1991).  Tumbukan antara Sulawesi dan Lempeng Australia-New Guinea yang terjadi pada awal Pliosen menghasilkan Sulawesi sebagai pulau berbentuk melekuk dimana bentuk cembung mengarah ke kontinen, pada saat yang sama menyebabkan pula ofiolit terseret naik pada bagian timur dari pulau ( Katili, 1980 )
Potensi Sumber Daya Mineral
Sumber daya Alam Mineral / tambang dalam perekonomian Sulawesi Selatan diharapkan mampu memberikan sumbangan yang besar utamanya dalam mendorong dan mendukung berkembangnya sektor industri.
Potensi sumber daya mineral keterdapatannya cukup besar berupa gas bumi dan 28 jenis bahan galian potensial yang sebarannya pada 19 Kabupaten. Keterdapatan dan ketersebaran galian potensial menyebabkan overlap dengan fungsi-fungsi sumber daya alam lainnya sehingga pemanfaatan potensi tambang/galian rentan terhadap masalah-masalah lingkungan.
Pemanfaatan potensi sumber daya mineral belum optimal karena dipengaruhi oleh pangsa pasar, teknologi dan pertimbangan aspek lingkungan. Namun telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Sulawesi Selatan, dan dukungannya terhadap industri yang memanfaatkan bahan galian bukan logam.
Pemanfaatan potensi tambang/galian meskipun telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Sulawesi Selatan, tetapi sumbangannya terhadap penyerapan kesempatan kerja sangat kecil (hanya 0,4% dari total tenaga kerja), yang berarti kurang memberikan dampak ekonomi langsung terhadap masyarakat. Potensi tambang/galian yang telah dieksploitasi maupun yang belum dieksploitasi berpotensi untuk mendorong berkembangnya usaha-usaha/industri rakyat/kecil/RT dengan teknologi sederhana dan mudah diserap oleh masyarakat. Eksploitasi pertambangan saat ini yang dilakukan dalam kawasan hutan arealnya cukup luas yang memerlukan upaya reklamasi hutan.

Karakteristik Sumberdaya Mineral di Indonesia
Penyebaran mineral di Indonesia tidak merata sesuai kondisi geologi di sepanjang bentang kepulauan nusantara. Perkembangan ilmu geologi telah memberikan gambaran tentang cara terjadinya mineral dan berbagai faktor yang mengendalikannya. Dengan mengetahui faktor – faktor geologi, penyebaran mineral itu dapat diperkirakan. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kondisi geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Melalui pemetaan geologi, baik secara remote sensing (penginderaan jarak jauh) maupun dari hasil ground truth (kenyataan lapangan), Indonesia telah memiliki peta geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Berdasar peta geologi tersebut para ahli dapat menyusun berbagai teori atau hipotesis dalam tujuan pencarian mineral, sebab pembentukan mineral berkaitan dengan berbagai proses geologis.
Berdasar teori geologi terbaru yang dikenal dengan teori tektonik global dan teori tektonik lempeng, maka jalur – jalur magmatik yang membawa cebakan mineral di kepulauan Indonesia telah dapat diketahui dan diprediksi letaknya. Pemetaan geologi yang selesai pada tahun 1995 memanfaatkan teori tersebut dalam menelusuri penyebaran batuan, menyimpulkan bahwa di Indonesia terdapat 15 jalur mineralisasi logam dasar, sebagai dasar karakteristik sumberdaya mineral di Indonesia.
Pembentukan mineral logam sangat erat kaitannya dengan proses magmatik. Lingkungan pembentukan mineral logam umumnya dijumpai di dalam batuan vulkanik. Hal ini dapat dipahami karena proses magmatik berlangsung simultan dengan kegiatan gunung api. Sebagai akibat erosi yang intensif, batuan magmatik tersebut dapat muncul ke permukaan dan hanya menyisakan sedikit batuan vulkanik. Jika permukaan erosi tersebut tepat berada pada zona mineralisasi, maka mineral logam telah tersingkap dan sangat mudah untuk diperoleh.
Sebaran Mineral Di Daeral Sulawesi Selatan
Potensi Batu Bara
Kabupaten Barru
Lokasi: Pattappa = 4.777.000 ton,
Panincong = 1.698.000 ton, Lisu = 320.000 ton dan
Rumpia = 1.698.000 ton.
Kabupaten Enrekang
Lokasi: banti
Cadangan: 225.000 ton
Lokasi: Batunoni
Cadangan: 180.000 ton
Kabupaten Maros
Lokasi: Kecamatan Mallawa
Kabupaten Pangkep
Lokasi: Tondongkura Kura
Cadangan: 6.000.000 ton
Kabupaten Soppeng
Lokasi: Gattareng
Cadangan: 720.000 ton

Potensi Andesit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Barru
Cadangan: 50 Juta ton

Potensi Basalt di Sulawesi Selatan
Kabupaten Sinjai
Lokasi: Hoddi Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan
Jumlah Sebaran: 255.493.000 m3

Potensi Belerang di Sulawesi Selatan
Kabupaten Sinjai
Lokasi: terdapat di bagian Lereng Timur Gunung Lompobattang di anak-anak sungai Balanting, Desa Belerang Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong.

Potensi Bentonit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa
Lokasi: Danau Mawang
Cadangan: 12.000.000 ton
Kabupaten Takalar
Lokasi: Laikang
Cadangan: 8.000.000 m3
Kabupaten Pinrang

Potensi Besi di Sulawesi Selatan
Kabupaten Luwu Utara
Lokasi: Kecamatan Seko dan Limbong

Potensi Bentonit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa
Lokasi: Danau Mawang
Cadangan: 12.000.000 ton
Kabupaten Takalar
Lokasi: Laikang
Cadangan: 8.000.000 m3
Kabupaten Pinrang

Potensi Bijih Besi di Sulawesi Selatan
Lokasi potensi Bijih Besi terdapat di (Kabupaten Luwu Timur): Larona, (Kabupaten Bone): Kec. Bontocani Kampung Pakke Desa Lange, Kec. Ponre Dusun Bodonge Desa Turubidae.

Potensi Diorit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa
Lokasi: Kecamatan Bungaya
Cadangan: 125.000.000 ton
Kabupaten Luwu
Cadangan: 2.508.291.000 ton
Potensi Dolomit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Bone
Cadangan: 11.000.000.000 ton
Kabupaten Bulukumba
Cadangan: 15.000.000.000 ton
Kabupaten Selayar
Cadangan: 19.400.000 ton

Potensi Feldspar di Sulawesi Selatan
Kabupaten Baru
Cadangan: 125.750.000 ton
Kabupaten Luwu
Cadangan: 4.085.000 ton
Kabupaten Pangkep
Lokasi: Desa Mangguling
Cadangan: 1.500.000 ton
Kabupaten Tana Toraja
Cadangan: 35.790.000 ton

Potensi Fosfat di Sulawesi Selatan
Kabupaten Luwu
Cadangan: 9000 ton
Kabupaten Pangkep
Cadangan: 1.500.000 ton
Kabupaten Selayar
Lokasi: Goa Tajuiya dan Pogonting, Kecamatan Bontomatene
Cadangan: Terukur 1.126 ton
Lokasi: Goa Tabau, Tile-tile Kecamatan Bonto Sikuyu
Cadangan: Terukur 2.268 ton

Potensi Batu Gamping di Sulawesi Selatan
Kabupaten Bone
Cadangan: 10.420.000.000 ton
Kabupaten Maros
Cadangan: 11.300.000.000 ton
Kabupaten Pangkep
Lokasi: Kelurahan Tonasa, Desa Bowong Cindea, Desa Samalewa, Desa Mangilu
Cadangan: 14.840.000.000 ton
Kabupaten Selayar
Lokasi: Kecamatan Bontomatene
Cadangan: 31.316.612.700 ton
Kabupaten Soppeng
Cadangan: 4.000.000.000 ton
Kabupaten Takalar
Cadangan: 10.000.000 ton
Kabupaten Enrekang,
Kabupaten Tana Toraja

Potensi Granit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Selayar
Lokasi: Pulau Jampea
           Cadangan: 20.680 juta ton

Potensi Kaolin di Sulawesi Selatan
Kabupaten Sinjai
Lokasi: Kecamatan Borong di Kampung Bolalangiri
Volume penyebaran: 16.474 m3

Potensi Kromit di Sulawesi Selatan
Potensi Kromit terdapat di
Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara.

Potensi Mangan di Sulawesi Selatan
Potensi Mangan terdapat di Ponre dan Pammusureng (Kabupaten Bone).

Potensi Marmer di Sulawesi Selatan
Kabupaten Barru
Cadangan: 100 juta ton
Kabupaten Bone
Cadangan: 10.000.000 ton
Kabupaten Enrekang
Lokasi: Buntu Batu, Liang Bai Eran Batu, Asaan, dan Langisan
Kabupaten Maros
Cadangan: 75.000.000.000 ton
Kabupaten Pangkep
Cadangan: 698.500.000 m2

Potensi Belerang di Sulawesi Selatan
Kabupaten Sinjai
Lokasi: terdapat di bagian Lereng Timur Gunung Lompobattang di anak-anak sungai Balanting, Desa Belerang Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong.

Potensi Nikel di Sulawesi Selatan
Nikel merupakan logam yang sangat keras, putih berkilap.Potensi tambang Nikel di Sulawesi Tenggara terdapat di Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.

Potensi Pasir Besi di Sulawesi Selatan
Lokasi potensi pasir besi terdapat di (Kabupaten Takalar) Kampung Pa'rampunganta, Galesong, (Kabupaten Selayar) Jampera dan (Kabupaten Jeneponto) Kampung Kelara.

Potensi Pasir Kuarsa di Sulawesi Selatan
Kabupaten Barru
Cadangan: 6,25 juta ton

Potensi Tembaga di Sulawesi Selatan
Kabupaten Luwu Utara
Lokasi: Cabang Sungai Massupu
Cadangan: 50.000 ton
Kabupaten Tana Toraja
Lokasi: Sangkaropi
Cadangan: 2.500.000 ton
Lokasi: Sasak
Cadangan: 6.000.000 ton

Potensi Timah di Sulawesi Selatan
Timah Hitam
Timah Hitam digunakan sebagai bahan baku industri logam dasar. Potensi Timah Hitam terdapat di Baturappe (Kabupaten Gowa), Polongbangkeng (Kabupaten Takalar) dan Sasak (Kabupaten Talor).

Potensi Trass di Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa
Cadangan: 60.000.000 ton
Kabupaten Pangkep
Lokasi: Desa Biranne
Cadangan: 2.640.000 m3
Kabupaten Tana Toraja
Cadangan: 368.475.000 m2

Potensi Zeolit di Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa
Cadangan: 722.178.800 ton
Kabupaten Tana Toraja
Lokasi: Sangkaropi
Cadangan: 600.000.000 ton

Potensi Basalt di Sulawesi Selatan
Kabupaten Sinjai
Lokasi: Hoddi Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan
Jumlah Sebaran: 255.493.000 m3


(Peta Sumberdaya Mineral & Energi Dekat & Lepas Pantai)

(Peta Batuan Induk Sumberdaya Mineral Industri)












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berbicara mengenai sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian tentu bukan hal yang tabu. Mengingat kita tinggal di Indonesia yang notabene merupakan negara yang bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya semata akantetapi Indonesia pun terkenal dengan sumber daya alam yang sangat melimbang termasuk sumber daya mineral yang terkandung di dalamnya.
Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).











DAFTAR PUSTAKA
Meurah, Cut dan Wangsa Jaya.(2006). Geografi untuk SMA kelas XI.Jakarta: Phibeta.
Sukandarrumindi.(2009). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim. 2012. http://hildahilyant.blogspot.com/2012/12/sumber-daya-mineral-di-indonesia.html. Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar