A. Letak
Astroomis Pulau Papua
Pulau Papua (dahulu:
Irian) adalah pulau yang kedua luasnya di dunia setelah Greenland.
Secara astronomis, Papua terletak antara 00 19’ – 100 45’ LS dan 1300 45’ –
1500 48’ BT. Panjangnya 2.400 km dan lebar maksimum 660 km. Bersama dengan
pulau Frederik Hendrik (Pulau Kelopom, sekarang Pulau Dolak/Yos Sudarso)
luasnya 785.360 km2, dan bersama-sama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
luasnya 805.000 km2. Daerah yang termasuk Indonesia luasnya 394.000 km2.
B.
Keanekaragaman
Hayati di Pulau Papua
a.
Keanekaragaman
Jenis Flora
Papua
memiliki keragaman flora dan fauna yang jarang ditemukan di seluruh Indonesia
termasuk tempat membesarkan anak Paus sperma, tempat terbesar di dunia bagi
Penyu belimbing Pasifik bersarang, dan tempat populasi Penyu hijau terbesar.
Daerah Kaimana merupakan habitat bagi Paus Bryde dan merupakan tempat populasi
ikan duyung yang subur. Habitat laut dalam yang dekat dengan pantai sangat
penting artinya bagi mamalia laut.
Sejarah Geologi pembentukan Pulau Papua yang rumit serta pengaruh
ciri fisiografi mengakibatkan Tanah Papua memiliki lingkungan habitat dengan
zona-zona vegetasi terlengkap di Asia-Pasifik mulai dari daerah pantai hingga
alpin. Karena adanya pengaruh adaptasi, mengakibatkan flora Papua memiliki
karakter-karakter yang 3 sangat unik, keadaan ini telah menciptakan kekayaan
flora yang sangat tinggi di Tanah Papua. Berikut akan disajikan
beberapa contoh flora yang ada di pulau Papua :
1) Eucalyptus adalah flora khas yang terdapat di
Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya, dimana jenis tumbuhan ini juga
terdapat di daerah Queensland Australia Utara.
2) Matoa (Pometia pinnata) adalah
jenis flora yang khas untuk daerah Papua selain dari Eucalypus diatas.
3)
Hutan
Bakau atau Mangrove
adalah hutan yang tumbuh di pantai berlumpur. Hutan bakau banyak ditemui di
pantai Papau, dan daerah lain seperti Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat
dan Kalimantan Selatan.
4) Agatis Alba adalah jenis tanaman conifera yang
banyak di jumpai di daerah Papua (dataran tinggi).
5) Pohon Sagu dan Nipah merupakan tanaman
yang terdapat di dataran rendah Papua dan sekitarnya.
1.
Tumbuhan Berkayu Tingkat Pohon
Berdasarkan
hasil kompilasi tersebut, diketahui bahwa jenis tumbuhan berkayu tingkat pohon
yang endemik di Pulau New Guinea atau Tanah Papua (Papua Barat yang termasuk
wilayah Negara Republik Indonesia dan Papua Timur yang termasuk wilayah Negara
Papua New Guinea) adalah 53 famili yang terdiri dari 175 genus dan 1205
spesies. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa penyebaran tumbuhan tidak
mengenal batas negara sehingga untuk tumbuhan berkayu tingkat pohon endemik di
New Guinea dianggap sama untuk wilayah Republik Indonesia dan Papua New Guinea.
Hasil ini masih akan mengakibatkan beberapa jenis endemik akan punah sebelum
sempat diketahui dan dibuktikan.
Gambar 1. Beberapa
Jenis Tumbuhan Berkayu Endemik Terbatas dan Luas di Tanah Papua : 1. Diospyros
papuana; 2. Alstonia beatricis; 3. Campthostemon schultzii; 4. Intsia
acuminata; 5. Eucalyptus pelita; 6. Avicennia eucalyptifolia
2.Tumbuhan
Non Kayu
Belum banyak Informasi tentang tumbuhan
non kayu (non woody plant) endemic untuk wilayah Tanah Papua. Hal ini
disebabkan karena kurangnya penelitian taksonomi di wilayah ini, khususnya
untuk tumbuhan non kayu. Hal ini menyebabkan hanya jenisjenis vegetasi non kayu
tertentu saya yang telah diketahui dengan baik oleh masyarakat karena
jenis-jenis tersebut sering dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Secara umum
tumbuhan non kayu yang endemik di Papua belum banyak diketahui. Jenis-jenis
yang baru diketahui adalah jenis yang sudah dimanfaatkan secara budaya oleh
masyarakat adat Papua dan jenis-jenis yang dikerjakan oleh ahli taksonomi,
dalam hal ini, jenis-jenis tersebut dapat terungkap karena ahlinya memang ada
dan pernah melakukan penelitian di wilayah Papua. Hasil penelusuran sementara
diketahui bahwa sekitar 120 jenis tumbuhan non kayu adalah jenis endemik di
Tanah Papua. Sama halnya dengan tumbuhan berkayu, jenis-jenis tumbuhan non kayu
endemik Tanah Papua akan berubah seiring dengan laju perkembangan penelitian
taksonomi di daerah ini.
Gambar 2. Be9berapa Jenis Tumbuhan Non Kayu Endemik
Terbatas dan Luas di Tanah Papua : 1. Grammatophyllum speciosum; 2. Borassus
heineanus; 3. Pandanus browsimus; 4. Sararanga sinuoas; 5. Sommieria
leucophylla; 6. Mucuna novoguinensis
Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari
Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu.
Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus karena tanaman Buah Merah termasuk
tanaman keluarga pandan-pandanan
dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter
dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh
akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup
tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter
10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang,
walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat
kekuningan.Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena
b.
Keanekaragaman
Jenis Fauna
Ada beranekaragam jenis
fauna di papua. Hal ini dipengaruhi oleh iklim di Papua yang membuat hutan di
papua menjadi subur dan lebat. Papua memiliki jenis burung tertinggi di dunia
yaitu 650 jenis burung, papua juga memiliki 125 jenis mamalia dan juga 223
jenis reptil. Nah pada kesempatan kali ini saya mau kasih tau beberapa fauna
yang ada di papua, walaupun tidak semua, ya... paling tidak dapat menambah
pengetahuan kita tentang kekayaan alam indonesia. Beberapa fauna tersebut
adalah :
1. Kasuari
Kasuari adalah salah satu dari dua genus burung di
dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari
tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.
Ketiga Kasuari itu adalah :
a.
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus)
Ciri burung
kasuari gelambir tunggal memeiliki ciri Bulu berwarna
hitam dan cenderung kaku. Kepala biru cerah, bertanduk segitiga yang tebal dan
tinggi. Leher merah atau kuning bergelambir tunggal kecil berwarna merah atau
biru. Kaki berukuran besar dan kokoh, memiliki tiga jari dengan kuku yang
tajam. Anakan bergaris-garis lambat laun berubah menjadi coklat polos, lebih
pucat dari spesies lain. Habitat burung kasuari gelambir tunggal tersebar di
daerah Papua bagian timur Daerah Kepala Burung sampai S. Ramu, dan P. Yapen, P.
Batanta, dan P. Salawati, dari ketinggian permukaan laut sampai 700 m. Terdapat
4 subspesies yang dikenali secara lokal (unappendiculatus, occipitalis,
aurantiacus and philipi) tetapi bukti ilmiah mengenai perbedaan subspesies
tersebut masih kurang. Di hutan kita dapat mengetahui keberadaannya melalui
jejak kakinya.
b.
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius),
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) adalah
salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa berukuran besar,
dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras
dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna
merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna
kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran
lebih besar dan lebih dominan. Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan
kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung
ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti
umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari
Gelambir-ganda tidak dapat terbang.
c.
Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Ciri - Sesuai
dengan namanya, kasuari ini merupakan jenis kasuari yang paling kecil jika
disbanding jenis yang lain. Gelambirnya tidak menggantung di leher seperti
jenis lainnya. Bulu berwarna biru cerah pada leher dan hitam di bagian tubuh.
Tanduknya pipih dan tidak sebesar pada kasuari lain. Memiliki kemampuan untuk
melompat, berenang, dan menendang kedepan dengan kuat.
Habitat - Hidup
di pulau Papua yang tersebar di hutan dan bukit hingga ketinggian sekitar 3rb
di atas permukaan laut. Terdapat 7 subspesies (papuanus, goodfellowi, claudii,
shawmayeri, hecki, bennetti and picticollis) yang secara tradisional dapat
dikenali.
2. Burung Cendrawasih
Burung Cenderawasih ialah sejenis burung dalam keluarga Paradisaeidae
susunan Passeriformes. Ia terdapat di kawasan Indonesia, New Guinea dan Australia. Spesies ini terkenal kerana bulu pelepahnya, yang kebanyakan
dimiliki oleh burung jantan, yang digunakan untuk menarik burung betina ketika
musim kawin. Kebanyakan spesies turut mempunyai bulu pelepah yang amat panjang
dan berambu menjulur dari ekor, sayap atau kepala. Sungguhpun memiliki jambul
yang menyerlah, dari segi anatomi ia tergolong dalam burung berkicau primitif. Yang paling terkenal kerana bulu
mereka adalah spesies genus Paradisaea, termasuk spesies jenis burung
Cenderawasih Besar, Paradisaea
apoda. Spesies
ini digambarkan dari contoh yang dibawa balik ke Eropah dari ekspedisi
perdagangan. Spesimen ini disediakan oleh pedagang tempatan dengan membuang
kaki dan sayap mereka, yang mendorong kepada kepercayaan bahawa burung ini
tidak pernah hinggap tetapi kekal terapung oleh bulu mereka. Ini memberikan
nama Inggeris mereka "Burung syurga - birds of paradise" dan nama
saintifikapoda - tanpa kaki. Kebanyakan spesies memiliki upacara mengawan yang rumit,
dengan spesies Paradisaea mempunyai sistem mengawan jenis Lek. Yang lain, seperti spesies Cicinnurus dan Parotia, mempunyai tarian mengawan
yang khusus, dengan spesies menggayakan jambul dalam gaya tarian ballet tutu
yang merupakan tabiat yang mengkagumkan bagi burung kerana persamaan secara
tidak sengaja dengan tarian hula dan limbo.
Cendrawasih adalah nama berbagai jenis burung pengicau (Passeriformes) dari famili Paradisaeidae. Beberapa jenis di antaranya adalah :
1.
Cendrewasih Biru
2.
Cendrewasih Gagak
3.
Cendrewasih Goldi, tersebar di pulau Fergusson
dan Normanby
4.
Cendrewasih Kerah, daerah
penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini
5.
Cendrewasih Kuning Kecil, populasi
Cendrawasih Kuning-kecil tersebar di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini. Burung
ini juga ditemukan di pulau Misool, provinsi Irian Jaya Barat dan di pulau
Yapen, provinsi Papua.
6.
Cendrewasih Kuning Besar
7.
Cendrewasih Raja
3. Kanguru
Kangguru,
spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia).Kangguru Papua terdiri
atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale(Kanguru Tanah).
Kanguru pohon
sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga
sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru
pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat.
Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya.
Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki
belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak
berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.
a.
Contoh Kangguru Tanah adalah :
1.
Thylogale brunii (Dusky Pademelon) merupakan jenis kangguru terkecil yang
ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram.
Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.
Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat
di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan
Papua Niugini. Di IndonesiaThylogale brunii terdapat antara lain di Taman Nasional
Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).
2.
Thylogale stigmata (red-legged pademelon) merupakan
jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata
mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.
3.
Thylogale brownii (Brown’s pademelon).
Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea.
b.
Contoh Kangguru Pohon adalah :
1.
Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel
Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan
pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna
coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut
berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak
prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang. Penampilan Kanguru-pohon
Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah
Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda,
pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon
Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies
dari Kanguru-pohon Hias.Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis
kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon.
Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya.
2.
Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon
Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo)
merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya
berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua
3.
Drolagus mbaiso
(disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso) kanguru ini
ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak belukar di
Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih
di bagian dadanya.
4.
Dengrolagus dorianus atau disebut sebagai
Kangguru Pohon Ndomea atau Doria’s Tree-kangaroo.
5.
Dendrolagus ursinus (disebut Vogelkop
Tree-kangaroo atau Kanguru Pohon Nemena) merupakan kanguru pohon yang
paling awal terklasifikasikan. Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan
hitam.
6.
Dendrolagus stellarum disebut juga sebagai Seri’s
Tree-kangaroo. Kanguru pohon ini terdapat di Tembagapura.
4. Labi-labi
Moncong Babi
Hewan endemik Papua
yang kerap disebut kura-kura ini populasinya di alam bebas sangat terancam
karena merupakan hewan peliharaan populer dan sering diselundupkan ke luar
negeri (Cina dan Taiwan) untuk dikonsumsi sebagai obat. Ia hidup di sejumlah
sungai di daerah selatan Papua. Taman Nasional Gunung Lorentz menjadi tempat
perlindungan terakhirnya.
5. Hiu
Karpet Berbintik
Di bawah laut
Raja Ampat bersembunyi suatu spesies yang disebut "penguasa bayangan"
perairan Raja Ampat, tak lain adalah Hiu Karpet (Hemiscyllium freycineti).
Hiu ini memiliki habitat di laut dangkal dengan terumbu karang, pasir dan
rumput laut yang lebat (tempat yang sangat tepat untuk berkamuflase). Spesies
Hiu ini termasuk kategori hiu bambu atau famili Hemiscyllidae dan memiliki
bentuk yang bisa dibilang unik yang disebabkan oleh bintik bintik kecil yang
sedikit memanjang dan cenderung berwarna gelap pada rentang interval antara 8-9
baris di ekor dan kepalanya.
6. Tikus
Raksasa Mallomys
Sejumlah
peneliti Amerika Serikat dan Indonesia, baru-baru ini, menemukan spesies tikus
raksasa jenis baru di hutan hujan pegunungan Foja, Papua Timur. Tikus ini
sangat unik karena berbobot 1,4 kilogram atau lima kali berat tikus kota pada
umumnya. Selain itu, tikus ini juga punya rambut panjang berwarna abu-abu serta
bagian belakangnya yang amat lebar.
Tikus raksasa
ini memiliki panjang sekitar 55 sentimeter, lima kali lebih besar dari tikus
yang ada di rumah-rumah. Tikus ini disebut Mallomys. Tikus raksasa ini lebih
jinak serta bisa dengan bebas masuk dan bercengkrama dengan para peneliti.
Selain Mallomys, para peneliti juga menemukan satwa sejenis tupai atau possum
yang berukuran jauh lebih kecil dari tupai umumnya tapi memiliki ekor panjang.
6.
Ikan Pelangi Merah
Ikan ini adalah ikan air tawar yang hidup endemik di Danau Sentani
Papua. Di luar negeri ikan ini dikenal dengan nama Red rainbowfish, Irian
Jaya rainbowfish ataupun Salmon red rainbowfish.
Ikan ini sudah terkenal di Eropa untuk ikan hias akuarium, Ikan
ini pertama kali diperkenalkan oleh Max Weber yang melakukan ekspedisi Papua
Barat antara tahun 1890 sampai 1900. Pada tahun 1973, A. Werner, Jr dari
Munich, dan E. Frech dari Memmingen, Jerman mengumpulkan spesimen hidup selama
penilitian di Jawa, Sulawesi, dan Papua Barat. Mereka mengambil sejumlah ikan
berwarna-warni kembali ke Eropa, termasuk Incisus Glossolepis . Peneliti Werner
dan Frech juga memperkenalkan ikan rainbowfish yang indah dan menarik bagi
penghobi ikan akuarium.
7. Udang
Selingkuh
Danau
Tigi, danau ini terletak di lembah pegunungan Diai. Uniknya di tengah danau ini
terdapat pulau kecil yang bernama Duamo.Bila beruntung disini dapat melihat
udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu Udang selingkuh (cherax
albertisii). Dinamakan demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit
besar seperti halnya kepiting, sehingga muncul dugaan bahwa udang ini hasil
perselingkuhan udang dengan kepiting.
8. Tikus Pohon Kecil
Tikus yang merupakan spesies temuan baru di pedalaman hutan papua ini
memiliki nama latin Pogonomys sp. nov. Tikus ini ditemukan oleh Kristofer
Helgen saat ekspedisi pada November 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.
2013. http://berkutik.blogspot.com/2013/02/informasi-seputar-burung-kasuari.html.
Diakses
pada tanggal 18 November 2014.
Anonym. 2013. http://www.icalcell.com/2013/11/persebaran-flora-di-papua-wilayah.html. Makassar. Diakses
pada tanggal 16 November 2014.
Anonym. 2010. http://alamendah.org/2010/04/12/kasuari-burung-paling-berbahaya-di-dunia/. Makassar. Diakses pada tanggal 16
November 2014.
Almaedah. 2010. http://mencari-hal.blogspot.com/2011/02/fauna-di-papua.html. Makassar. Diakses pada tanggal 16
November 2014.
Almaedah.
2009. http://alamendah.org/2009/08/03/kanguru-indonesia-di-papua/.
Makassar. Diakses pada tanggal 16 November 2014.
Kenari,
Ocehan. 2013. http://ocehankenari.blogspot.com/2013/11/7-jenis-burung-paling-eksotis-di.html.
Makassar. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
Akbar.
2012. http://akbarloyerd.blogspot.com/2012/01/bird-of-paradise-burung-surga-dunia.html.
Makassar. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
TUGAS
KELOMPOK
EKLOGI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN
(KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN
PERSEBARANNYADI PAPUA)
OLEH:
IRMAWATI
RENI RANDIAWATI
HARIYANTI KARIM
JUMADIL AKBAR A.R.
JURUSAN
GEOGRAFI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2014