Translate

Jumat, 11 Maret 2016

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN MAHASISWA KKN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN 2015

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2015

DESA                                : UJUNG PERO
KECAMATAN               : SABBANG PARU
KABUPATEN                 : WAJO


 














OLEH:

1
MUH. FITRAH RAMADHAN UMAR
(FPSI/PSIKOLOGI)
2
ADI SUSANTO
(FIS/PEND. ANTROPOLOGI)
3
A.SRI HERAWATI
(FE/ PEND. AKUNTANSI)
4
ZAHRAH SHAFIRA
(FMIPA/ GEOGRAFI)
5
RISMAN ADRIANTO
(FMIPA/ PEND.IPA)
6
AZIZAH IKA ADHANI
(FPSI/PSIKOLOGI)
7
WIDYASTUTI
(FMIPA/ PEND. GEOGRAFI)




PUSAT KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015




LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2015

DESA                                : UJUNG PERO
KECAMATAN               : SABBANG PARU
KABUPATEN                 : WAJO

 














OLEH:

1
MUH. FITRAH RAMADHAN UMAR
(FPSI/PSIKOLOGI)
2
ADI SUSANTO
(FIS/PEND. ANTROPOLOGI)
3
A.SRI HERAWATI
(FE/ PEND. AKUNTANSI)
4
ZAHRAH SHAFIRA
(FMIPA/ GEOGRAFI)
5
RISMAN ADRIANTO
(FMIPA/ PEND.)
6
AZIZAH IKA ADHANI
(FPSI/PSIKOLOGI)
7
WIDYASTUTI
(FMIPA/ PEND. GEOGRAFI)


Mengetahui
Dosen Pembimbing
Kecamatan Sabbang Paru




Drs. Taufiq Natsir. M.Pd
NIP. 196408051991031004


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur kita munajatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Reguler (KKN PPM REGULER) sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas laporan individu dan dilanjutkan sebagai bukti bahwa kami telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN yang dilaksakanan pada tanggal 19 Agustus sampai dengan 12 Oktober 2015.
Dalam melaksanakan program kerja KKN PPM REGULER di Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, maupun dalam penyusunan laporan  ini banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa permasalahan yang berarti.
Dengan penuh kerendahan hati melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Prof. Dr. H. Aris Munandar, M.Pd , selaku Rektor Universitas Negeri Makassar
2.      Kepala Pusat Lembaga Pengabdian Masyarakat UNM
3.      Kepala Pusat P2KKN LPM UNM
4.      Sekretaris P2KKN LPM UNM Bapak Drs. Taufiq Natsir. M.Pd selaku Dosen pembimbing KKN PPM REGULER UNM Desa Ujung pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo.
5.      Bapak H. Abidin selaku Kepala Desa Ujung Pero bersama stafnya
6.      Bapak Drs. Andi Ismirar Sentosa, M.Si selaku Kepala Kecamatan Sabbang Paru beserta staf
7.      Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta seluruh masyarakat Desa Ujung Pero
8.      Ibu Indo Tuo beserta keluarga selaku tuan rumah yang telah menerima kami dengan sangat sabar, tulus, ramah, dan baik.
9.      Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM REGULER Kecamatan Wajo
10.  Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak LPPM Universitas, demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda

Makassar,  7 Oktober 2015


An. Mahasiswa KKN PPM REGULER UNM
Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo

















DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A.      Gambaran Umum Lokasi KKN..............................................................
B.       Maksud dan Tujuan Laporan..................................................................
C.       Program Pembangunan Desa yang telah ada..........................................

BAB II   ANALISIS SITUASI DESA....................................................................
A.    Potensi Desa.............................................................................................
1.      Tingkat Pendidikan............................................................................
2.      Mata pencaharian...............................................................................
3.      Pola penggunaan lahan ......................................................................
4.      Kepemilikan hewan ternak.................................................................
5.      Sarana dan prasarana..........................................................................
B.     Analisis Kekurangan................................................................................
C.     Potensi Masyarakat..................................................................................
BAB III  PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH..................................
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA........................................................
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM.....................................................
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN......................................................................
6.1 SIMPULAN ............................................................................................
6.2 SARAN ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Gambaran Umum Lokasi KKN
Desa Ujung Pero merupakan salah satu dari 13 Desa di Wilayah Kecamatan Sabbangparu yang terletak 5 Km ke arah utara dari Ibukota Kecamatan Sabbangparu dan berada di Daerah pesisir Danau Tempe. Desa Ujung Pero  mempunyai luas wilayah ± 9,54 Km2. Batas wilayah  Desa Ujung Pero.
Sebelah Utara               :          Berbatasan Dengan Desa Benteng Lompoe
Sebelah Selatan            :          Berbatasan Dengan Desa Wage
Sebelah Timur               :          Berbatasan Dengan Desa Pasaka
Sebelah Barat                :          Berbatasan Dengan Kab. Soppeng (Danau Tempe)
Jumlah penduduk Desa Ujung Pero 1.678 Jiwa Sebaran Penduduk. Dengan sebaran penduduk yang berada di 2 (dua) Dusun. Yaitu Dusun Bunga Alirie dan Dusun Bonto Tenne.

B.       Maksud dan Tujuan Laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan tidak lain adalah sebagai wujud pengabdian diri mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan proses pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh mahasiswa, baik berupa ilmu dalam kegiatan akademik maupun ilmu yang berupa pengalaman berorganisasi. Mahasiswa KKN merupakan motivator, inovator dan fasilitator dalam mempercepat kemajuan desa, dalam hal ini desa yang tertinggal. Dengan berbekal ilmu dari perguruan tinggi serta teknik manajemen yang baik, mahasiswa dapat mendorong dan menggerakkan anggota masyarakat untuk bersama-sama memajukan desa mereka.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah bahwa KKN juga merupakan wujud kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah setempat. Keberhasilan KKN ini mencerminkan kesuksesan dari kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Keberhasilan KKN PPM REGULER 2015 tidak lepas dari kerjasama antara empat elemen, yaitu mahasiswa, perguruan tinggi (UNM), pemerintah daerah setempat, dan masyarakat Kabupaten Wajo pada umumnya, terkhusus masyarakat Desa Ujung Pero
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan KKN diuraikan sebagai berikut:
1.      Mampu menciptakan sarjana yang profesional yang siap pakai di bidangnya, baik bidang pendidikan maupun bidang non-pendidikan, sehingga dapat menjadi solusi ilmiah terhadap segenap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
2.      Sebagai pendekatan perguruan tinggi terhadap masyarakat, sehingga mampu menyelesaikan dinamika perkembangan masyarakat dalam konsep-konsep pendidikan.
3.      Sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam hal ini membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan di segala bidang.
4.      Dapat terlibat langsung dengan masyarakat yang pada gilirannya akan memperoleh pengalaman berharga yang tidak didapatkan di dunia kampus.
5.      Dengan adanya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka dapat ditransfer kepada masyarakat dalam bentuk berbagai program kerja.
6.      Menjalin hubungan baik antara mahasiswa KKN dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda sehingga bersama-sama mampu berfikir dan bekerja secara lintas bidang serta lintas bidang kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.
C.    Program Pembangunan Desa yang telah ada
1.      Pembangunan jalan
2.      Pembuatan tempat penampungan air
3.      Pembagunan irigasi persawahan.




BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A.      Potensi Desa
1.        Tingkat Pendidikan
              Pendidikan pada umumnya akan mempengaruhi cara berpikir masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan akan relatif lebih mudah mengadopsi inovasi-inovasi baru bila dibandingkan bagi mereka yang rendah tingkat pendidikannya.
2.        Mata pencarian
Desa Ujung Pero Merupkan Desa Pertanian, maka  sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagian petani dan nelayan ikan tawar  selengkapnya sebagai berikut :
Tabel . 1 jenis Pekerjaan
Petani
Pedagang
Pegawai
Nelayan
Penenun
Lai-lain
307
108
8
219
291
105

3.        Pola penggunaan Tanah
Penggunaan tanah di desa Ujung Pero sebagian besar di peruntukkan untuk tanah pertanian sawah sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan bangunan rumah penduduk dan fasilitas fasilitas Pemerintah lainnya. Selain itu tanah di daerah pesisir Sungai walannae di gunakan sebagai tempat Usaha Pompanisasi untuk mengairi hamparan sawah.

4.        Kepemilikan Hewan ternak.
Kepemilikan hewan ternak Penduduk Desa Ujung Pero Sebagaimana Tabel dibawah ini:
Tabel 2 Kepemilikan Hewan ternak
Ayam
Itik
Kambing
Sapi
Kerbau
Kuda
220
51
-
20
-
6

5.        Prasarana dan sarana
Kondisi prasarana dan sarana umum Desa Ujung Pero secara garis besar sebagaiberikut :

Tabel 5 Prasarana dan Sarana Umum
Kantor Desa
1
Sekolah
2
Paud
3
Jalan Desa
1
Mesjid
2
Pustu
1
Posyandu
-
TPI
-
Kantor Irigasi
-

6.        SOTK
Desa Ujung Pero menganut struktur Organisasi tata kelembagaan (SOTK) Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, sebagai berikut :
a.       Topografi
Desa Ujung Pero Kec.Sabbangparu Merupakan Suatu Desa Yang berbatasan Dari Dari kec. Kecamatan Tempe, dan Jarak dari Desa Ujung Pero Ke Ibu Kota Kecamatan Sabbangparu 5 Km dan Jarak dari Ibu Kota Kabupaten 4 Km. Desa terseebut Merupakan Dataran Rendah sehingga sering terjadi Banjir Sungai Walannae dan Dan Danau tempe.

b.      Hidrologi
Sesuai dengan Topografi wilayah Kecamatan Sabbangparu desa Ujung Pero merupakan Desa yang termasuk dari pesisir danau tempe dan di kelilingi oleh Sungai Walannae sehingga menjadi tumpuhan banjir tanpa bantuan dari pihak pemerintah.

c.       Kwalitas medan
Wilayah Desa Ujung Pero sangat kurang Menguntungkan bagi masyarakat Petani karena akses untuk pengangkutan Hasil pertanian dan pekebunan sangatlah sulit sehingga mengurangi keuntungan bagi masyarakat petani. selain jalanan yang rusak parah akses untuk penyebrangan Jembatan untuk Roda Empat Tidak ada

d.      Produktifitas Tanah
Sebahagian besar Mata Pencarian Penduduk Desa Ujung Pero adalah Pertanian dan Perkebunan, Namun dengan Topgarafi kurang menguntungkan karena masalah lahan pertanian  seringnya tergenam  banjir dari Sungai Walannae dan Begitupun Danau tempe. Dan Masyarakat petani Pada Umunya Kurang mampu menanggulangi masalah lahan pertanian.

e.       Musim
Di Desa Ujung Pero ada 2 Musim yaitu Musim kemarau dan Musim Penghujan.

f.       Pola Penggunaan Lahan pertanian
1.      Lahan Sawah Setiap 1 Tahun dapat di Tanami Padi sebanyak 3 Kali panen  dengan menggunakan sisitim pengairan Pompnisasi dan apabila  musim banjir terkadang  setiap tahunnya Masyarakat petani hanya bertani 1 atau 2 Kali panen dan Bahakan 1 tahun  tidak di Tanami padi.
2.      Lahan Perkarangan di Tanami Pohon buah dan Kayu dan Bangunan
a.      Kepemilikan Ternak
No
Jenis Unggas dan ternak
Persentase
1
2
3
4
5
6
Ayam
Itik
Mentok
Kambing
Sapi
Kuda
67%
6%
6%
3%
8%
10%

b.      Tempat Peribadatan.
-          Pada Umumya Penduduk Desa Ujung Pero  Mayoritas beragama Islam
No
Tempat Peribadatan
Lokasi
Jumlah
Dusun
RK 1
RK2
1
Masjid
Bunga Alirie
1
1
2
2
Mushollah
Bonto Tenne
1
-
1



c.        Tempat Usaha
No
Jenis Usaha
Dusun Bunga Alirie
Dusun Bonto Tenne
Jumlah
RK I
RK II
RK I
RK II
1
2
3
4
5
6
7
Warung
Toko/Gardu/kios
Benkel
Pertukangan
Penggilingan Padi
Pengrajin
Industri /Penenun Sarung Sutra
-
6
1
1
1
-
20

-
2
-
2
1
-
15

-
2
-
-
1
-
-
-
6
-
2
-
-
40

-
16
1
5
3
-
75

d.     Jenjang Pendidikan
1.      Play Grup                                :  60 Siswa
2.      Taman Kanak-kanak               :  16 Siswa
3.      Sekolah Dasar                         :  230 Siswa
4.      SLTP                                       :  35 Org
5.      SLTA                                      :  8 Org
6.      Perguruan Tinggi                     :  11 Mahasiswa
B.       Analisis Kekurangan
            Daerah Ujung Pero adalah daerah yang dikelilingi oleh sungai sehingga sebagian besar masyarakat daerah ini bekerja sebagai nelayan, daerah ini setiap tahunnya mengalami bencana banjir yang menjadi masalah besar dan sekaligus sumber rejeki bagi para nelayan. Banjir bisa menjadi sumber rejeki karena banyak masyarakat yang memanfaatkan banjir untuk menangkap ikan tanpa harus pergi menelusuri sungai karena banjir membawa ikan-ikan tersebut. Aktivitas Masyarakat Ujung Pero yang hampir kesehariannya di sungai ini mengakibatkan sering terjadi musibah orang tenggelam. Banjir juga sebagai sumber masalah bagi warga Ujung Pero ini karena banjir yang terjadi bukan hanya sebatas lutut ataupun pinggang orang dewasa tetapi sampai melewati atap rumah masyarakat, bahkan ada rumah masyarakat yang hanyut akibat banjir tersebut yang membuat kerugian tersendiri bagi masyarakat, bahkan tidak jarang ada anak kecil yang tenggelam akibat banjir tersebut.

C.      Potensi Masyarakat
1.      Bertani
Dilihat dari lahan yang ada di Desa Ujung Pero sangat memungkinkan untuk digunakan bertani dengan didukung oleh perairan yang baik.
2.      Menenun
Potensi perempuan-perempuan yang dimiliki di Desa Ujung Pero adalah menenun. Potensi ini dijadikan sebagai pendapatan tambahan bagi mereka.
3.      Nelayan
Karena posisi desa Ujung Pero berada dekat danau tempe dan posisi diatarannya rendah, pada bulan tertentu desa ini seringkali dapat banjir kiriman yang membuat aktivitas pertanian terhenti dan warga beralih menjadi nelayan.
























BAB III
PERMASALAHAN KEBUTUHAN
A.    Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Diskripsi Masalah
            Ditingkat Pemerintahan Desa , Perangkat Desa kelembagaan Desa masih memerlukan penguatanKelembagaan didertai denganPeningkatan Sumber daya manusia dan mengelola Sumber daya Alam yang tersedia, baik dari sisi pengetahuan dan Keterampilan, agar dapat menjadi satu kesatuan dalam menunjang Efetifnya Pemerintah Desa
Masalah yang ada
o   Kesejahtraan Perangkat desa , dan lembaga lembaga yang ada di Desa seperti Anggota BPD LPMD,PKK karang Taruna dsb. Masih Kurang, selain itu pengetahuan dan Keterampilantentang Pemerintahan masih perlu di tingkatkan.
o   Sarana dan Prasarana belum memadai sebagai wadah PengorganisasianLembaga yang ada di Desa
o   Peran serta pemerintah daerah juga diperlukan dalam memajukan dan menguatkan lembaga yang ada di Desa
B.     Bidang Pelaksanaan Pembangunan
 Diskripsi masalah
            Jalanan yang merupakan sarana trasportasi untuk pengangkutan baik untuk hasil hasil pertanian dan juga untuk kelancaran pengangkutan perdagangan merupakan sarana vital sebagai penujang aktifitas masyarakat, beberapa jalan di Desa Ujung Pero mengalami kerusakan sehingga hal ni menjadi sebuah masalah dalam menunjang aktifitas seharian masyrakat sebagian Pengguna jalan.
            Salah satu penyebab rusaknya jalan desa Ujung Pero adalah setiap tahun terjadi banjir sungai walannae karena terjadi pendalan danau tempe , banjir yang tiap tahuannya terjadi diperparah dengan terjadi abrasi dan erosi di sepanjang Pinggiran sungai dan Membanhayakan Pemukiman dan jalan desa yang ada .
            Disisi lain Lembaga Desa sebagai Mitra pemerintah Desa yang masih memerlukan sarana dan Prasarana yang memadai seperti Kantor Desa Rumah panggung, Kantor BPD,LPMD dan karang taruna yang belum ada
- Masalah yang ada
a.       Masih adanya jalan yang membutuhkan perintisan dan pengerasan Jalan sekitar 1.500 meter di Dua Dusun , dimana jalan tersebut sangat berguna bagi masyarakat karena merupakan jalaur Pengangkutan hasil hasil pertanian, akses jalan tani dan Nelayan yang belum memadai 2000 meter, jalan tersebut tidak dapat di lalui pada musim penghujan akibat masyarakat yang ada di sekitar jalan menjadi kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian dan hail nelayan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
b.      Tidak selesainya pembangunan saluran air Irigasi di Desa Ujung Pero yang terdiri dari 2 dusun tersebut , tanah di sekitar air mengalami erosi yang berdapak terhadap alokasi pertanian masyarakat sehingga di perlukan saluran permanen
c.       Terjadi abrasi dan erosi di Sepanjang tebing sungai yang mengakibatkan Sekolah dan fasilitas lainnya dan Pemukiman masyrakat terncam runtuh kesungai maka perlupemnbangunan Bronjon di setiap ituk rawan longsor yang ada.Semakin Kurangnya budaya Gotong-royong sehingga perlu adanya penguatan kelembagaan di Desa dan mendorong peran aktif dari lembaga lembaga yang ada di desa dalam membangun budaya gotong royong sehingga pemerintah Desa Mudah menjalankan kegiatannya pembangunan secara efektif dan efisien , oleh karena itu juga perlu pembangunan sarana parasarana untuk lembaga lembaga yang ada di Desa seperti Kantor BPD,LPMD dan karang Taruna yang bertujuan agar Pemerintah Desa tidak megalami Kesulitan dalam berkoordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing masing , untuk mambangun Desa Ujung Pero Secara partisipasi atau ke Gotong royongan sesuai amanat Undang ndang.



- Deskripsi Masalah
Bencana banjir di setiap tahunnya melanda seluruh Desa Ujung Pero , selain drainasedan saluran air yang belum ada dan belum maksimal di bangun sebagian salah satu upaya mengantisipasi banjir ,
Sumber banjir utama yang sering terjadi yakni banjir Kiriman dari Kabupaten tetangga kabupaten soppeng dan salah satu penyebab lainnya adalah terjadinya pendangkalan danau tempe yang di sebabkan salh satunya endapan tanaman enceng gondok , juga tanaman enceng gondok  menjadi masalah bagi nelayan dalam melakukan aktifitasnya. Dan sebenarnya enceng gondok dapat di mangfaat untuk produk kerajinan sehubungan Sumber daya manusia yang belum memadai sehingga pengelolaan tersbut belum bisa diberdayagunakan. Selain Enceng gondok tanaman yang tumbuh di danau Tempe yang bahasa Bugisnya Cafo yang dapat merusak lahan persawahan masyarakat ketika banjir memasuki areal persawahan dan ketika surut tanaman cafo tersbut tinggl di persawahan masyarakat dengan begitu banyak, memliki batang dan urat yg sangat keras, sehingga ketika musim turun sawah masyrakat harus bekerja keras membersihkan tanaman tersbut dengan berbagai proses sehingga menelan Biaya yang banyak dan memakan waktu yang telalu lama, untuk menangulangi hal tersbut di perlukan tanggung yang tinggi untu menahan tanaman tersbut pada musim banjir dari air danau tempe, disaat musim pancaroba warga sangat rentang terserang penyakit, hal ini juga di sebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung, sperti tidak ketersediaan MCK disetiap rumah tangga belum di miliki dan juga belum adanya saluran pembunagan untuk Limbah Rumah tangga . dimana pembunagan limbah rumah tangga masih di sekitar rumah masyrakat
Masalah yang ada         
a.       Kurangnya sumber peresapan air di hutan atau daerah hulu , menyebakan terjadinya banjir pada musim hujan yang berkepanjangan pada musim kemarau mengakibatkan tidak adanya cadangan air untuk masyarakat .
b.      Tingkat kesuburan tanah mulai berkurang disebabkan oleh kandungan hara dalam tanah mulai berkurang akaibat penggunaan zat zat kimia yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan mengakibatkan produksi pertanian berkurang.
c.       Sanitasi (MCK, Saluran pembungan limbah rumah tangga belum tersdia dengan layak) Di desa Ujung Pero dimana sekitar 180 KK belum memiliki sanitasi , akibatnya terjasi pencemaran Lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyrakat itu sendiri hal ini terjadi karena kurang sadarnya masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan ketidak mampuan masyrakat dalam hal untuk membangun MCK.

C.    Bidang pembinaan kemasyarakatan

a. Pendidikan
- Deskripsi masalah
        Untuk sector Pendidikan Desa Ujung Pero Masalah yang Muncul berhubungan dengan kondisi masyarakat yang ada di desa Ujung Pero , dimana masyrakat yang termasuk Kategori miskin (Rumah tangga Miskin RTM) Sekitar 150 KK dan 90 KK sangat Miskin , hal terdapat adanya anak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan kesekolah menegah pertama(SMP) dan menengah atas (SMA) dikarenakan akses dan masalah Biaya. Sarana Pendidikan yang ada di desa Ujung Pero Terkendala Oleh batasan sarana dan prasarana yang tersedia, seperti bangunan kelas ,moniler dan juga Listrik sebagai penunjang dalam aktifitas Belajar mengajar,

Masalah yang ada.
  1. Ada 28 Anak Rtm Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah ke SPM karena terbentur dengan masalah biaya,
  2. Kurannya Mobiler Sekolah PAUD berpengaruh terhadap proses Belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitanya.
b. Kesehatan
            - Deskripsi masalah
            Akses air bersih bagi masyarakat di desa Ujung Pero sudah ada , hanya jangkuan kerumah rumah warga belum memadai sekitar 35% RT yang belum menikmati air bersih, Kondisi masyarakat di Desa Ujung Pero dimana masyrakat miskin masih cukup banyak , menyebabkan kebutuhan akan sarana dan prasarana kesehatan Rumah tangga sangat minim dimana beberapa rumah masyarakat  miskin termasuk Kategori tidak layak huni , di antaranya sarana MCK untuk masing masing rumah tangga khusus masyrakat miskin Terdapat 48 KK yang belum memiliki  di tahun 2015 ini, selain kemampuan untuk kemampuan mengadakan sarana MCKmenjadi masalah di perlukan Sosolisasi dan penyuluhan tentang pentingnya sarana tersebut untuk menunjang kualitashidupsehat  bagi rumah tangga dan lingkungan.
Juga pada pemunuhan kebutuhan makanan bergisi menjadi masalah mengingat tingkat ekonomi masyrakat agar kualitas sesehatan sebagi penunjang kualitas sumber daya manusia , Hal lain seperti sarana dan prasana Kesehatan untuk posyandu menjadi sangat penting bagi kesehatan ibu dan anak agar pelayanan di posyandu dapat maksimal.
Masalah yang ada
a.       Akses air bersih masih terbatas, menyebabkan pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau sangat .
b.      Pada Musim panca roba banyak warga terjangkit penyakit , akibat perubahan cuaca  dan lingkungan yg tidak bersih , hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasitentang kesehatan lingkungan sehingga perlu di tingkatkan.
c.       Akibat kemiskinan yang terjadi di desa Ujung Pero sekitar  115 rumah KK harus menghuni rumah yang tidak layakhuni yang pada ahirnya berpengaruh terhadapKualitas hidupnya baik dalam bidang Pendidikan , keshatan.ekonomi , dalam hal kesehatan masih banyak anak kurang mampu masalah makanan bergizi yang memerlukan makanan tambahan.
d.      Kurannya mobile di Posyandu Berpengaruh terhapa pelayan masyrakat.
c.       Kamtibmas
              Deskripsi Masalah
Suasana kamtibmas di desa Ujung Pero masih rawan dengan adanya kasus pencurian dan Tindak kriminan lainnya. Maka perlu ada dukungan dan peran serta masyarakat yang di bantu oleh Babinsa dan babimkantibmas sebagai engatur dan Koordinator Pengaman di Desa.
Masalah yang ada
Ketersediaan Pos Ronda atau Poskamling belum memadai dan perlu ada perbaikan karena ada 8 Pos Ronda sebagaitempat bertugas dan berkumpulnya petugas ronda malam .
Kesejahtraan anggota kamtibmas di desa Ujung Pero dinilai masih minim, sehingga mempengaruhi Kinerja mereka , untuk itu perlu mengaktifkan dan peningkatan kesejahtraan petugas Keamanan dan mengfungsikan system kemanan masyarakat.
D.    Bidang Pemberdayaan Masyrakat
a.      Pertanian
              DeskripsiMasalah
           Sektor Pertanian adalah mata pencairian utama di desa Ujung Pero, sebagian areal pertanian di airi pompnisasi yang menunjukka hasil , diaman setiap tahunnya areal pertanian yang terairi melalui pompnisasi dapat permanen 2 (Dua) kali dalam setahun apabila bila tidak banjir. , akan tetapi sumber air yang di gunakanpada pomnisasi tergantung pada debet air  danau tempe hal lain yang di hadpi petani adalah Ketersediaan alat alat Pertanian Untuk menunjang Proses tanam sampai pada proses panen, yang semnetara tanah persawahan tingkat kesuburannya telah mengalami penurunan, selain areal pertanian sawah padai masyarakat  di Desa Ujung Pero juga bertani untuk tanaman palawija  pada saat Musim kemarau Ketika Luapan air di pinggiran sungai telah surut  di sepanjang pesisir , masyarakat mulai bertani dengan tanaman palawija.
Masalah yang ada
a.       Kurangya pompanisasi untuk pengairan sawah pertanian terutama pada musim kemarau dimana untuk memenuhi kebutuhan air sawah hanya terdapat 4 pompanisasi yagn berda di Desa Ujung Pero atau hanya dapat mengairi 70 % dari jumlah Sawah yang ada di Desa Ujung Pero sehingga di perlukan Kantong air yang berada dalam posisi sekitar danau tempe yang membutuhkan tambahan pompanisasi.
b.      Kurangnya alatalat pertanian seperti traktor mempengaruhi Kegiatan pertanian kerana masyarakat hanaya menggunakan satu  traktor  untuk memenuhi Kebutuhan petani sehingga metode tradisional masih di gunakan namaun hal ini membutuhkan waktu yang lama.
c.       Kurang Suburnya Tanah persawahan Masyarakat di akibatkan oleh pemakain Zat zat Kimia yang berlebihan mempengaruhi kandungan Kesuburan tanah yang ada dalam tanah pada ahirnya mengurangi hasilproduksi Pertanian.
b.      Perikanan
                  Deskripsi Msalah
          Untuk sector perikanan  sebagian besar penduduk Desa Ujung Pero berprofesi sebagai Nelayan di danau tempe, semnatar kondisi Danau Tempe mengalami pendangkalan di sebabkan oleh tanaman enceng gondok , menyebabkan nelayn menacariikan menempuh jarak yang lumayan jauh untuk menagkap ikan ketengan danau, Dimana areal danau yand di tumbuhi enceng Gondok  selain menganggu Jalur Trasportaiair , Juga menggangu areal tangkap nelayan. Seringkali Nelayan mengantisipasi dengan membuat jalur trasportasi perahu dan areal tangkap di sela sela tanaman enceng gondok, akan tetapi perkembang biakan dan sebaran tanaman enceng gondok begitu cepat.
Proses pendakalan danau juga berdampak pada kurangnya hasil tangkap Nelayan dari tahun ke tahun , sementara beberapa jenis ikan khas danau tempe juga mengalami kepunahan, disi lain hasil tangkap nelayan untuk di pasarkan masih terkendala dengan akases pasar dimana masih jauh.dari lokasi penangkapan. Dimana ketika hasil tangkap haruslangsung di jual. Karena belum adanya teknoligi maupun alat untuk membuat hasil tangkap tetap segar keesokan harinya . Masalah lain yang di hadapi Nelayan adalah Keterbatasan alat tangkap, dimana bahan bahan untuk pembuatan alat tangkap telapaau mahal bagi nelayan, sementara alat tangkap sangat mepengaruhi hasil tangkap nelayan yang juga sangat di butuhkan , melihat kondisi danau tempe yang terjadi pendangkalan. Dengan pola tangkap yang masih bergantung pada alat lat tangkap yang bahannya  masih mahal, di butuhkan keterampilan alternative untuk menangkap bagi nelayan untuk memaksimalkan hasil tangkapan mereka.
Masalah yang ada
a.       Jalur tarsportasi para nelayan tidak lancer karena terjadinya pendangkalan larik(saluran air)
b.      Beberapa Jenis Ikan asli danau Tempe yang hamper Punah, yang berpengaruh terhadap hasil tangkap nelayan .
c.       Belum ada pasar ikan sebagi tempat memasarkan hasil tangkap nelayan.
d.      Kurang produktifitas para nelayan yang di sebabkan oleh Ketidak mampuan untuk memiliki alat tangkap karena terbentur harga alat dan bahan yang terlalu mahal , serta keterampilan yang dimilki wanita nelayan sangatlah kurang mengubah ikan menjadi lebih ekonomis daripada menjual ikan mentah.
c.       Peternakan               
      Deskripsi masalah
Pada musim hujan yang sering kali menyebabkan banjir, ini berdampak juga pada hewan ternak masyarakat , dimana pada musim ini rawan penyakit, disisi areal Peternakan memungkinkan untuk di lihat sebagai potensi Desa untuk di kembangkan masyarakat. Untuk menunjang potensi yang ada. Ketersediaan matri hewan dan penyuluhan peternakan untuk menumbuhkembangkan poteni peternakan di desa Ujung Pero
Masalah yang ada
Tidak adanya mantra hewan di desa Ujung Pero akibatnya masyrakat kesulitan memeriksanakn hewan ternaknya terutama pada musim hujan yang menimbulkan nbanyak penyakit dan hewan ternak rentang terhadap penyakit. Jumlah Pemilik Hewan ternak yang ada di Desa Ujung Pero yakni 5 Orang peternak sapi.
d.      Perdagangan dan Industri
                 Deskripsi masalah :
Industri Kecil yang ada di Desa Ujung Pero adalah pembuatan Sarung     Tenun Sutra Industri Kecil yang di kelola oleh ibu ibu rumah tangga yang ada di Desa Ujung Pero, dimana kaum laki laki bekerja senagai Petani Nelayan ,pertukangan, dan Perdagangan . Hal ini dapat menujang ekonomi rumah tangga yag juga dapat menampung tenaga kerja di tingkat Desa, untuk Industri Kecil penenunan sarung sutra di Desa Ujung Pero terkendala dari segi Modal untuk menujang Kelncaran usaha Proses Produksi sangat di butuhkan agar kualitas Industri mendapat tempat di pasar dan punya Pasar sendiri. Selain modal Usaha untuk menunjang proses produksi ,bahan baku sutra untuk pengelolaan Industri kecil sutra sangatlah mahal dalam per Kg nya., dimana harga benag dipasaran lebih mahal daripada sarung, ketersedian alat dan bahan pengelolaan Industri kain dan sarung sutra manejasi sangat penting untuk menhadirkan tegnologi  dan bahan yang dapatmenunjang Proses produksi Industri kain dan sarung Sutera agar lebih ekonomis dan mendapat tempat di pasar.
Masalah yang ada
Kurangnya modal usaha dari para pengrajin tenun berpengaruh terhadap produktifitas para pengrajin, hal ini semakin diperparah dengan harga bahan dan alat Sutra yang semakin hari semakin mahal dan Kurang kreatifnya para pengrajin sehingga membutuhkan bimbingan . dan di Desa Ujung Pero sediri sekitar 223 orang bekerja dalm bidang ini. Atau dampak yang akan timbul yaitu kesejahtraan mereka tidak meningkat bahkan hanya mereka hanya bisa menjadi buruh.





BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
A.    Program Kerja
Mahasiswa KKN PPM REGULER UNM 2015 yang berlokasi di Desa Ujung Pero, Kec. Sabbang Paru, Kabupaten Wajo tiba di lokasi pada tanggal 19 Agustus 2015. Kegiatan perdana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah melakukan observasi lapangan pada tanggal 20 – 26 Agustus 2015.
Dalam pelaksanaan observasi dilakukan selama 6 hari kami dari mahasiswa KKN telah cukup mendapatkan masukan dari Pak Desa, Imam Masjid, Aparat Desa, Tokoh Masyarakat, Tenaga Pengajar, dan Pemuda Desa yang dianggap perlu dibahas dan diseminarkan dalam Seminar Program Kerja Desa sebagai acuan program kerja Mahasiswa KKN PPM REGULER UNM 2015 di desa Ujung Pero.
Setelah melalui observasi, tanggal 27 Agustus 2015 kami dari Mahasiswa KKN UNM musyawarah dalam Seminar Desa dan melahirkan 8 program kerja. Program kerja ini lahir atas saran dan masukan dari teman-teman mahasiswa KKN dengan melihat kebutuhan masyarakat, tokoh agama, dan aparat Desa Benteng Lompoe yang disesuaikan dengan SDM dari mahasiswa KKN dan SDA dari Desa Ujung Pero.

B.     Laporan Realisasi Program Kerja Desa
Adapun laporan realisasi program kerja sebagai berikut:
·         Nama Program Kerja          : Jumat Bersih
·         Tujuan                                 :
-          Untuk menumbuhkan rasa cinta masyarakat Ujung Pero terhadap lingkungan.
-          Untuk menciptakan lingkungan yang indah, bersih, sehat, dan enak dipandang..
-          Untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
·         Lokasi                                 : Desa Ujung Pero, Kec. Sabbang Paru, Kab. Wajo
·         Realisasi                              : Terlaksana
·         Sasaran                               : Masyarakat Ujung Pero.
·         Waktu pelaksanaan             :
Tanggal                            : Setiap hari Jumat, tanggal 28 Agustus – 19 September 2015.     
                                                                 
Alokasi Waktu                             :  Kegiatan ini diadakan setiap Jumat pagi di Masjid, Kantor Desa, dan Kuburan.
·         Anggaran Dana                  :  -
      













BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

1.      Jumat Bersih
       Jumat bersih adalah suatu program kerja yang bersifat sosial untuk membantu masyarakat dan memberikan pemahaman tentang lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jumat selama tiga minggu.
       Pada minggu pertama, kami mengadakan jumat bersih di mesjid Nurul Khuswir yang letaknya tidak jauh dari posko kami. Kegiatan ini kami laksanakan setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Kami juga melihat antusias warga ikut membersihkan mesjid.
       Pada minggu kedua, kami melaksanakan jumat bersih di Kantor Desa Ujung Pero. Kami melaksanakan kegiatan ini sekitar jam 8 pagi. Kegiatan pembersihan di kantor di desa ini tidak hanya dilakukan oleh kami, kami juga melihat anak-anak SD 76 Ujung Pero yang ikut membantu melakukan pembersihan lingkungan kantor desa. Tidak hanya itu, ada juga beberapa tokoh masyarakat yang bergabung dalam kegiatan ini. Kegiatan ini berakhir pada pukul 10 pagi.
       Pada minggu ketiga, kami melaksanakan kegiatan ini di kuburan yang letaknya dekat dari Mts As ‘Sadiyah Ujung Pero. Pengadaan kegiatan pembersihan kuburan ini  salah satu masukan dari Kepala Mts As ‘Sadiyah Ujung Pero. Kegiatan ini cepat terlaksana atas kerjasama dari siswa-siswi Mts As ‘Sadiyah Ujung Pero.






BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A.     SIMPULAN
Jumat bersih adalah suatu program kerja yang bersifat sosial untuk membantu masyarakat dan memberikan pemahaman tentang lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

B.      SARAN
-       Masyarakat                       : Sebaiknya masyarakat lebih meningkatkan kerjasama antar sesama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
-       Kepala Desa                     : Sebaiknya kepala Desa memberikan himbauan  kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
-       Aparat Pemerintah           : Sebaiknya pemerintah menyediakan tempat penampungan sampah di lingkungan Desa Ujung Pero.
-       Mahasiswa KKN             :  Mahasiswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pelaksanaan KKN agar keberdaan mahasiswa KKN dapat memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi masyarakat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar