LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2015
DESA :
UJUNG
PERO
KECAMATAN : SABBANG
PARU
KABUPATEN : WAJO
OLEH:
1
|
MUH. FITRAH RAMADHAN UMAR
|
(FPSI/PSIKOLOGI)
|
2
|
ADI SUSANTO
|
(FIS/PEND.
ANTROPOLOGI)
|
3
|
A.SRI HERAWATI
|
(FE/ PEND.
AKUNTANSI)
|
4
|
ZAHRAH SHAFIRA
|
(FMIPA/ GEOGRAFI)
|
5
|
RISMAN ADRIANTO
|
(FMIPA/ PEND.IPA)
|
6
|
AZIZAH IKA ADHANI
|
(FPSI/PSIKOLOGI)
|
7
|
WIDYASTUTI
|
(FMIPA/ PEND.
GEOGRAFI)
|
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2015
DESA :
UJUNG
PERO
KECAMATAN : SABBANG
PARU
KABUPATEN : WAJO
OLEH:
1
|
MUH. FITRAH RAMADHAN UMAR
|
(FPSI/PSIKOLOGI)
|
2
|
ADI SUSANTO
|
(FIS/PEND.
ANTROPOLOGI)
|
3
|
A.SRI HERAWATI
|
(FE/ PEND.
AKUNTANSI)
|
4
|
ZAHRAH SHAFIRA
|
(FMIPA/ GEOGRAFI)
|
5
|
RISMAN ADRIANTO
|
(FMIPA/ PEND.)
|
6
|
AZIZAH IKA ADHANI
|
(FPSI/PSIKOLOGI)
|
7
|
WIDYASTUTI
|
(FMIPA/ PEND.
GEOGRAFI)
|
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Kecamatan
Sabbang Paru
Drs. Taufiq
Natsir. M.Pd
NIP.
196408051991031004
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kita munajatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Reguler (KKN PPM REGULER) sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk
tugas laporan individu dan dilanjutkan sebagai bukti bahwa kami telah mengikuti
dan menyelesaikan kegiatan KKN yang dilaksakanan pada tanggal 19 Agustus sampai
dengan 12 Oktober 2015.
Dalam melaksanakan program kerja KKN PPM
REGULER di Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, maupun
dalam penyusunan laporan ini banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat
bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat
diselesaikan tanpa permasalahan yang berarti.
Dengan penuh kerendahan hati melalui
laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. H. Aris
Munandar, M.Pd , selaku Rektor Universitas Negeri Makassar
2.
Kepala Pusat Lembaga
Pengabdian Masyarakat UNM
3.
Kepala Pusat P2KKN LPM
UNM
4.
Sekretaris P2KKN LPM
UNM Bapak Drs. Taufiq Natsir. M.Pd selaku Dosen pembimbing KKN PPM REGULER UNM
Desa Ujung pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo.
5.
Bapak H. Abidin selaku Kepala Desa Ujung Pero
bersama stafnya
6.
Bapak Drs. Andi Ismirar
Sentosa, M.Si selaku Kepala Kecamatan Sabbang Paru beserta staf
7.
Tokoh masyarakat, tokoh
agama dan tokoh pemuda serta seluruh masyarakat Desa Ujung Pero
8.
Ibu Indo Tuo beserta
keluarga selaku tuan rumah yang telah menerima kami dengan sangat sabar, tulus,
ramah, dan baik.
9.
Rekan-rekan mahasiswa
peserta KKN-PPM REGULER Kecamatan Wajo
10. Serta
semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami mengaharapkan kritik dan saran dari
para pembaca terutama dari pihak LPPM Universitas, demi perbaikan di masa yang
akan datang.
Semoga segala kebaikan yang telah
diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda
Makassar, 7 Oktober 2015
An. Mahasiswa KKN PPM
REGULER UNM
Desa
Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo
DAFTAR
ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................
A.
Gambaran Umum Lokasi
KKN..............................................................
B.
Maksud dan Tujuan
Laporan..................................................................
C.
Program Pembangunan
Desa yang telah ada..........................................
BAB II ANALISIS SITUASI DESA....................................................................
A.
Potensi Desa.............................................................................................
1.
Tingkat Pendidikan............................................................................
2.
Mata pencaharian...............................................................................
3.
Pola penggunaan lahan ......................................................................
4.
Kepemilikan hewan
ternak.................................................................
5.
Sarana dan prasarana..........................................................................
B.
Analisis Kekurangan................................................................................
C.
Potensi Masyarakat..................................................................................
BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH..................................
BAB IV PERUMUSAN
PROGRAM KERJA........................................................
BAB V HASIL
PELAKSANAAN PROGRAM.....................................................
BAB VI SIMPULAN
DAN SARAN......................................................................
6.1 SIMPULAN ............................................................................................
6.2 SARAN ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Gambaran
Umum Lokasi KKN
Desa
Ujung Pero merupakan salah satu dari 13 Desa di Wilayah Kecamatan Sabbangparu
yang terletak 5 Km ke arah utara dari Ibukota Kecamatan Sabbangparu dan berada
di Daerah pesisir Danau Tempe. Desa Ujung Pero
mempunyai luas wilayah ± 9,54 Km2. Batas wilayah Desa Ujung Pero.
Sebelah Utara : Berbatasan
Dengan Desa Benteng Lompoe
Sebelah Selatan : Berbatasan
Dengan Desa Wage
Sebelah Timur : Berbatasan
Dengan Desa Pasaka
Sebelah
Barat : Berbatasan Dengan Kab. Soppeng (Danau
Tempe)
Jumlah penduduk Desa Ujung Pero 1.678
Jiwa Sebaran Penduduk. Dengan sebaran penduduk yang
berada di 2 (dua) Dusun.
Yaitu Dusun Bunga Alirie dan Dusun Bonto Tenne.
B.
Maksud
dan Tujuan Laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan tidak lain adalah sebagai wujud
pengabdian diri mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan proses
pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh mahasiswa, baik berupa ilmu dalam
kegiatan akademik maupun ilmu yang berupa pengalaman berorganisasi. Mahasiswa
KKN merupakan motivator, inovator dan fasilitator dalam mempercepat kemajuan
desa, dalam hal ini desa yang tertinggal. Dengan berbekal ilmu dari perguruan
tinggi serta teknik manajemen yang baik, mahasiswa dapat mendorong dan
menggerakkan anggota masyarakat untuk bersama-sama memajukan desa mereka.
Selain itu, yang tidak kalah penting
adalah bahwa KKN juga merupakan wujud kerjasama antara perguruan tinggi dengan
pemerintah daerah setempat. Keberhasilan KKN ini mencerminkan kesuksesan dari
kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Keberhasilan KKN PPM
REGULER 2015 tidak lepas dari kerjasama antara empat elemen, yaitu mahasiswa,
perguruan tinggi (UNM), pemerintah daerah setempat, dan masyarakat Kabupaten
Wajo pada umumnya, terkhusus masyarakat Desa
Ujung Pero
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan
KKN diuraikan sebagai berikut:
1.
Mampu menciptakan
sarjana yang profesional yang siap pakai di bidangnya, baik bidang pendidikan
maupun bidang non-pendidikan, sehingga dapat menjadi solusi ilmiah terhadap
segenap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Sebagai pendekatan
perguruan tinggi terhadap masyarakat, sehingga mampu menyelesaikan dinamika
perkembangan masyarakat dalam konsep-konsep pendidikan.
3.
Sebagai perwujudan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, dalam hal ini membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan di
segala bidang.
4.
Dapat terlibat langsung
dengan masyarakat yang pada gilirannya akan memperoleh pengalaman berharga yang
tidak didapatkan di dunia kampus.
5.
Dengan adanya
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka dapat ditransfer kepada
masyarakat dalam bentuk berbagai program kerja.
6.
Menjalin hubungan baik
antara mahasiswa KKN dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda sehingga
bersama-sama mampu berfikir dan bekerja secara lintas bidang serta lintas
bidang kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.
C. Program Pembangunan
Desa yang telah ada
1. Pembangunan jalan
2. Pembuatan tempat penampungan air
3. Pembagunan irigasi persawahan.
BAB II
ANALISIS
SITUASI DESA
A.
Potensi
Desa
1.
Tingkat
Pendidikan
Pendidikan pada umumnya akan
mempengaruhi cara berpikir masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan akan
relatif lebih mudah mengadopsi inovasi-inovasi baru bila dibandingkan bagi
mereka yang rendah tingkat pendidikannya.
2.
Mata pencarian
Desa Ujung Pero Merupkan Desa Pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencarian
sebagian petani dan nelayan ikan tawar
selengkapnya sebagai berikut :
Tabel . 1 jenis
Pekerjaan
Petani
|
Pedagang
|
Pegawai
|
Nelayan
|
Penenun
|
Lai-lain
|
307
|
108
|
8
|
219
|
291
|
105
|
3.
Pola penggunaan Tanah
Penggunaan tanah di desa Ujung Pero sebagian
besar di peruntukkan untuk tanah pertanian sawah sedangkan sisanya untuk tanah
kering yang merupakan bangunan rumah penduduk dan fasilitas fasilitas Pemerintah
lainnya. Selain itu tanah di daerah pesisir Sungai walannae di gunakan sebagai
tempat Usaha Pompanisasi untuk mengairi hamparan sawah.
4.
Kepemilikan Hewan ternak.
Kepemilikan hewan ternak Penduduk Desa Ujung
Pero Sebagaimana
Tabel dibawah ini:
Tabel 2 Kepemilikan Hewan ternak
Ayam
|
Itik
|
Kambing
|
Sapi
|
Kerbau
|
Kuda
|
220
|
51
|
-
|
20
|
-
|
6
|
5.
Prasarana dan sarana
Kondisi prasarana dan sarana umum Desa Ujung
Pero secara garis besar sebagaiberikut :
Tabel 5 Prasarana dan Sarana Umum
Kantor Desa
|
1
|
Sekolah
|
2
|
Paud
|
3
|
Jalan Desa
|
1
|
Mesjid
|
2
|
Pustu
|
1
|
Posyandu
|
-
|
TPI
|
-
|
Kantor Irigasi
|
-
|
6.
SOTK
Desa Ujung Pero menganut struktur Organisasi
tata kelembagaan (SOTK) Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, sebagai berikut
:
a.
Topografi
Desa Ujung
Pero Kec.Sabbangparu Merupakan Suatu Desa Yang berbatasan Dari Dari kec.
Kecamatan Tempe, dan Jarak dari Desa Ujung Pero Ke Ibu Kota Kecamatan
Sabbangparu 5 Km dan Jarak dari Ibu Kota Kabupaten 4 Km. Desa terseebut Merupakan Dataran Rendah sehingga
sering terjadi Banjir Sungai Walannae dan Dan Danau tempe.
b. Hidrologi
Sesuai
dengan Topografi wilayah Kecamatan Sabbangparu desa Ujung Pero merupakan Desa yang termasuk dari pesisir
danau tempe dan di kelilingi
oleh Sungai Walannae sehingga menjadi tumpuhan banjir tanpa bantuan dari pihak pemerintah.
c. Kwalitas medan
Wilayah
Desa Ujung Pero sangat kurang Menguntungkan bagi masyarakat Petani karena akses
untuk pengangkutan Hasil pertanian dan pekebunan sangatlah sulit sehingga
mengurangi keuntungan bagi masyarakat petani. selain jalanan yang rusak parah
akses untuk penyebrangan Jembatan untuk Roda Empat Tidak ada
d. Produktifitas Tanah
Sebahagian
besar Mata Pencarian Penduduk Desa Ujung Pero adalah Pertanian dan Perkebunan,
Namun dengan Topgarafi kurang menguntungkan karena masalah lahan pertanian seringnya tergenam banjir dari Sungai Walannae dan Begitupun Danau tempe.
Dan Masyarakat petani Pada Umunya Kurang mampu menanggulangi masalah lahan pertanian.
e. Musim
Di
Desa Ujung Pero ada 2 Musim yaitu Musim kemarau dan Musim Penghujan.
f. Pola Penggunaan Lahan pertanian
1. Lahan Sawah Setiap 1 Tahun dapat di
Tanami Padi sebanyak 3 Kali panen dengan
menggunakan sisitim pengairan Pompnisasi dan apabila musim banjir terkadang setiap tahunnya Masyarakat petani hanya
bertani 1 atau 2 Kali panen dan Bahakan 1 tahun
tidak di Tanami padi.
2. Lahan Perkarangan di Tanami Pohon
buah dan Kayu dan Bangunan
a. Kepemilikan Ternak
No
|
Jenis Unggas dan ternak
|
Persentase
|
1
2
3
4
5
6
|
Ayam
Itik
Mentok
Kambing
Sapi
Kuda
|
67%
6%
6%
3%
8%
10%
|
b.
Tempat Peribadatan.
-
Pada
Umumya Penduduk Desa Ujung Pero
Mayoritas beragama Islam
No
|
Tempat Peribadatan
|
Lokasi
|
Jumlah
|
||
Dusun
|
RK 1
|
RK2
|
|||
1
|
Masjid
|
Bunga Alirie
|
1
|
1
|
2
|
2
|
Mushollah
|
Bonto Tenne
|
1
|
-
|
1
|
c.
Tempat
Usaha
No
|
Jenis Usaha
|
Dusun Bunga Alirie
|
Dusun Bonto Tenne
|
Jumlah
|
||
RK I
|
RK II
|
RK I
|
RK II
|
|||
1
2
3
4
5
6
7
|
Warung
Toko/Gardu/kios
Benkel
Pertukangan
Penggilingan Padi
Pengrajin
Industri /Penenun Sarung Sutra
|
-
6
1
1
1
-
20
|
-
2
-
2
1
-
15
|
-
2
-
-
1
-
-
|
-
6
-
2
-
-
40
|
-
16
1
5
3
-
75
|
d. Jenjang Pendidikan
1.
Play Grup : 60 Siswa
2.
Taman Kanak-kanak :
16 Siswa
3.
Sekolah Dasar : 230 Siswa
4.
SLTP : 35 Org
5.
SLTA : 8 Org
6.
Perguruan Tinggi : 11 Mahasiswa
B.
Analisis
Kekurangan
Daerah
Ujung Pero adalah daerah yang dikelilingi oleh sungai sehingga sebagian besar
masyarakat daerah ini bekerja sebagai nelayan, daerah ini setiap tahunnya
mengalami bencana banjir yang menjadi masalah besar dan sekaligus sumber rejeki
bagi para nelayan. Banjir bisa menjadi sumber rejeki karena banyak masyarakat
yang memanfaatkan banjir untuk menangkap ikan tanpa harus pergi menelusuri
sungai karena banjir membawa ikan-ikan tersebut. Aktivitas Masyarakat Ujung
Pero yang hampir kesehariannya di sungai ini mengakibatkan sering terjadi
musibah orang tenggelam. Banjir juga sebagai sumber masalah bagi warga Ujung
Pero ini karena banjir yang terjadi bukan hanya sebatas lutut ataupun pinggang
orang dewasa tetapi sampai melewati atap rumah masyarakat, bahkan ada rumah
masyarakat yang hanyut akibat banjir tersebut yang membuat kerugian tersendiri
bagi masyarakat, bahkan tidak jarang ada anak kecil yang tenggelam akibat
banjir tersebut.
C.
Potensi
Masyarakat
1.
Bertani
Dilihat dari
lahan yang ada di Desa Ujung Pero sangat memungkinkan untuk digunakan bertani
dengan didukung oleh perairan yang baik.
2.
Menenun
Potensi
perempuan-perempuan yang dimiliki di Desa Ujung Pero adalah menenun. Potensi
ini dijadikan sebagai pendapatan tambahan bagi mereka.
3.
Nelayan
Karena posisi
desa Ujung Pero berada dekat danau tempe dan posisi diatarannya rendah, pada bulan tertentu desa ini
seringkali dapat banjir kiriman yang membuat aktivitas pertanian terhenti dan
warga beralih menjadi nelayan.
BAB III
PERMASALAHAN KEBUTUHAN
A.
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Diskripsi
Masalah
Ditingkat Pemerintahan Desa , Perangkat Desa
kelembagaan Desa masih memerlukan penguatanKelembagaan didertai
denganPeningkatan Sumber daya manusia dan mengelola Sumber daya Alam yang
tersedia, baik dari sisi pengetahuan dan Keterampilan, agar dapat menjadi satu
kesatuan dalam menunjang Efetifnya Pemerintah Desa
Masalah yang ada
o Kesejahtraan Perangkat desa , dan lembaga
lembaga yang ada di Desa seperti Anggota BPD LPMD,PKK karang Taruna dsb. Masih
Kurang, selain itu pengetahuan dan Keterampilantentang Pemerintahan masih perlu
di tingkatkan.
o Sarana dan Prasarana belum memadai sebagai
wadah PengorganisasianLembaga yang ada di Desa
o Peran serta pemerintah daerah juga diperlukan
dalam memajukan dan menguatkan lembaga yang ada di Desa
B.
Bidang Pelaksanaan Pembangunan
Diskripsi masalah
Jalanan yang merupakan sarana trasportasi
untuk pengangkutan baik untuk hasil hasil pertanian dan juga untuk kelancaran
pengangkutan perdagangan merupakan sarana vital sebagai penujang aktifitas
masyarakat, beberapa jalan di Desa Ujung Pero mengalami kerusakan sehingga hal
ni menjadi sebuah masalah dalam menunjang aktifitas seharian masyrakat sebagian
Pengguna jalan.
Salah satu penyebab rusaknya jalan
desa Ujung Pero adalah setiap tahun terjadi banjir sungai walannae karena
terjadi pendalan danau tempe , banjir yang tiap tahuannya terjadi diperparah
dengan terjadi abrasi dan erosi di sepanjang Pinggiran sungai dan Membanhayakan
Pemukiman dan jalan desa yang ada .
Disisi lain Lembaga Desa sebagai
Mitra pemerintah Desa yang masih memerlukan sarana dan Prasarana yang memadai
seperti Kantor Desa Rumah panggung, Kantor BPD,LPMD dan karang taruna yang
belum ada
-
Masalah yang ada
a. Masih adanya jalan yang membutuhkan
perintisan dan pengerasan Jalan sekitar 1.500 meter di Dua Dusun , dimana jalan
tersebut sangat berguna bagi masyarakat karena merupakan jalaur Pengangkutan
hasil hasil pertanian, akses jalan tani dan Nelayan yang belum memadai 2000
meter, jalan tersebut tidak dapat di lalui pada musim penghujan akibat
masyarakat yang ada di sekitar jalan menjadi kesulitan untuk mengangkut hasil
pertanian dan hail nelayan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Tidak selesainya pembangunan saluran air
Irigasi di Desa Ujung Pero yang terdiri dari 2 dusun tersebut , tanah di
sekitar air mengalami erosi yang berdapak terhadap alokasi pertanian masyarakat
sehingga di perlukan saluran permanen
c. Terjadi abrasi dan erosi di Sepanjang tebing
sungai yang mengakibatkan Sekolah dan fasilitas lainnya dan Pemukiman masyrakat
terncam runtuh kesungai maka perlupemnbangunan Bronjon di setiap ituk rawan
longsor yang ada.Semakin Kurangnya budaya Gotong-royong sehingga perlu adanya
penguatan kelembagaan di Desa dan mendorong peran aktif dari lembaga lembaga
yang ada di desa dalam membangun budaya gotong royong sehingga pemerintah Desa
Mudah menjalankan kegiatannya pembangunan secara efektif dan efisien , oleh
karena itu juga perlu pembangunan sarana parasarana untuk lembaga lembaga yang
ada di Desa seperti Kantor BPD,LPMD dan karang Taruna yang bertujuan agar
Pemerintah Desa tidak megalami Kesulitan dalam berkoordinasi sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing masing , untuk mambangun Desa Ujung Pero Secara
partisipasi atau ke Gotong royongan sesuai amanat Undang ndang.
-
Deskripsi Masalah
Bencana
banjir di setiap tahunnya melanda seluruh Desa Ujung Pero , selain drainasedan
saluran air yang belum ada dan belum maksimal di bangun sebagian salah satu
upaya mengantisipasi banjir ,
Sumber
banjir utama yang sering terjadi yakni banjir Kiriman dari Kabupaten tetangga
kabupaten soppeng dan salah satu penyebab lainnya adalah terjadinya
pendangkalan danau tempe yang di sebabkan salh satunya endapan tanaman enceng
gondok , juga tanaman enceng gondok
menjadi masalah bagi nelayan dalam melakukan aktifitasnya. Dan
sebenarnya enceng gondok dapat di mangfaat untuk produk kerajinan sehubungan
Sumber daya manusia yang belum memadai sehingga pengelolaan tersbut belum bisa
diberdayagunakan. Selain Enceng gondok tanaman yang tumbuh di danau Tempe yang
bahasa Bugisnya Cafo yang dapat merusak lahan persawahan masyarakat ketika banjir memasuki areal persawahan dan ketika surut
tanaman cafo tersbut tinggl di persawahan masyarakat dengan begitu banyak,
memliki batang dan urat yg sangat keras, sehingga ketika musim turun sawah masyrakat harus bekerja keras membersihkan tanaman
tersbut dengan berbagai proses sehingga menelan Biaya yang banyak dan memakan
waktu yang telalu lama, untuk menangulangi hal tersbut di perlukan tanggung
yang tinggi untu menahan tanaman tersbut pada musim banjir dari air danau
tempe, disaat musim pancaroba warga sangat rentang
terserang penyakit, hal ini juga di sebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak
mendukung, sperti tidak ketersediaan MCK disetiap rumah tangga belum di miliki
dan juga belum adanya saluran pembunagan untuk Limbah Rumah tangga . dimana
pembunagan limbah rumah tangga masih di sekitar rumah masyrakat
Masalah
yang ada
a. Kurangnya sumber peresapan air di hutan atau
daerah hulu , menyebakan terjadinya banjir pada musim hujan yang berkepanjangan
pada musim kemarau mengakibatkan tidak adanya cadangan air untuk masyarakat .
b. Tingkat kesuburan tanah mulai berkurang
disebabkan oleh kandungan hara dalam tanah mulai berkurang akaibat penggunaan
zat zat kimia yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan mengakibatkan produksi
pertanian berkurang.
c. Sanitasi (MCK, Saluran pembungan limbah rumah
tangga belum tersdia dengan layak) Di desa Ujung Pero dimana sekitar 180 KK
belum memiliki sanitasi , akibatnya terjasi pencemaran Lingkungan yang
berdampak pada kesehatan masyrakat itu sendiri hal ini terjadi karena kurang
sadarnya masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan ketidak mampuan masyrakat
dalam hal untuk membangun MCK.
C.
Bidang
pembinaan kemasyarakatan
a. Pendidikan
- Deskripsi masalah
Untuk sector Pendidikan Desa Ujung Pero
Masalah yang Muncul berhubungan dengan kondisi masyarakat yang ada di desa
Ujung Pero , dimana masyrakat yang termasuk Kategori miskin (Rumah tangga
Miskin RTM) Sekitar 150 KK dan 90 KK sangat Miskin , hal terdapat adanya anak
usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan kesekolah menegah pertama(SMP) dan
menengah atas (SMA) dikarenakan akses dan masalah Biaya. Sarana Pendidikan yang
ada di desa Ujung Pero Terkendala Oleh batasan sarana dan prasarana yang
tersedia, seperti bangunan kelas ,moniler dan juga Listrik sebagai penunjang
dalam aktifitas Belajar mengajar,
Masalah yang ada.
- Ada
28 Anak Rtm Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah ke SPM karena terbentur dengan
masalah biaya,
- Kurannya
Mobiler Sekolah PAUD berpengaruh terhadap proses Belajar mengajar untuk
meningkatkan aktivitanya.
b. Kesehatan
- Deskripsi masalah
Akses air bersih bagi
masyarakat di desa Ujung Pero sudah ada , hanya jangkuan kerumah rumah warga
belum memadai sekitar 35% RT yang belum menikmati air bersih, Kondisi
masyarakat di Desa Ujung Pero dimana masyrakat miskin masih cukup banyak ,
menyebabkan kebutuhan akan sarana dan prasarana kesehatan Rumah tangga sangat
minim dimana beberapa rumah masyarakat
miskin termasuk Kategori tidak layak huni , di antaranya sarana MCK
untuk masing masing rumah tangga khusus masyrakat miskin Terdapat 48 KK yang
belum memiliki di tahun 2015 ini, selain
kemampuan untuk kemampuan mengadakan sarana MCKmenjadi masalah di perlukan
Sosolisasi dan penyuluhan tentang pentingnya sarana tersebut untuk menunjang
kualitashidupsehat bagi rumah tangga dan
lingkungan.
Juga
pada pemunuhan kebutuhan makanan bergisi menjadi masalah mengingat tingkat
ekonomi masyrakat agar kualitas sesehatan sebagi penunjang kualitas sumber daya
manusia , Hal lain seperti sarana dan prasana Kesehatan untuk posyandu menjadi
sangat penting bagi kesehatan ibu dan anak agar pelayanan di posyandu dapat
maksimal.
Masalah yang ada
a. Akses air bersih masih terbatas, menyebabkan
pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau sangat .
b. Pada Musim panca roba banyak warga terjangkit
penyakit , akibat perubahan cuaca dan
lingkungan yg tidak bersih , hal ini terjadi karena kurangnya
sosialisasitentang kesehatan lingkungan sehingga perlu di tingkatkan.
c. Akibat kemiskinan yang terjadi di desa Ujung
Pero sekitar 115 rumah KK harus menghuni
rumah yang tidak layakhuni yang pada ahirnya berpengaruh terhadapKualitas
hidupnya baik dalam bidang Pendidikan , keshatan.ekonomi , dalam hal kesehatan
masih banyak anak kurang mampu masalah makanan bergizi yang memerlukan makanan
tambahan.
d. Kurannya mobile di Posyandu Berpengaruh
terhapa pelayan masyrakat.
c. Kamtibmas
Deskripsi Masalah
Suasana
kamtibmas di desa Ujung Pero masih rawan dengan adanya kasus pencurian dan
Tindak kriminan lainnya. Maka perlu ada dukungan dan peran serta masyarakat
yang di bantu oleh Babinsa dan babimkantibmas sebagai engatur dan Koordinator
Pengaman di Desa.
Masalah yang ada
Ketersediaan
Pos Ronda atau Poskamling belum memadai dan perlu ada perbaikan karena ada 8
Pos Ronda sebagaitempat bertugas dan berkumpulnya petugas ronda malam .
Kesejahtraan
anggota kamtibmas di desa Ujung Pero dinilai masih minim, sehingga mempengaruhi
Kinerja mereka , untuk itu perlu mengaktifkan dan peningkatan kesejahtraan
petugas Keamanan dan mengfungsikan system kemanan masyarakat.
D.
Bidang Pemberdayaan Masyrakat
a.
Pertanian
DeskripsiMasalah
Sektor Pertanian adalah mata pencairian utama
di desa Ujung Pero, sebagian areal pertanian di airi pompnisasi yang menunjukka
hasil , diaman setiap tahunnya areal pertanian yang terairi melalui pompnisasi
dapat permanen 2 (Dua) kali dalam setahun apabila bila tidak banjir. , akan
tetapi sumber air yang di gunakanpada pomnisasi tergantung pada debet air danau tempe hal lain yang di hadpi petani
adalah Ketersediaan alat alat Pertanian Untuk menunjang Proses tanam sampai
pada proses panen, yang semnetara tanah persawahan tingkat kesuburannya telah
mengalami penurunan, selain areal pertanian sawah padai masyarakat di Desa Ujung Pero juga bertani untuk tanaman
palawija pada saat Musim kemarau Ketika
Luapan air di pinggiran sungai telah surut
di sepanjang pesisir , masyarakat mulai bertani dengan tanaman palawija.
Masalah yang ada
a.
Kurangya pompanisasi untuk pengairan sawah pertanian terutama pada musim
kemarau dimana untuk memenuhi kebutuhan air sawah hanya terdapat 4 pompanisasi
yagn berda di Desa Ujung Pero atau hanya dapat mengairi 70 % dari jumlah Sawah
yang ada di Desa Ujung Pero sehingga di perlukan Kantong air yang berada dalam
posisi sekitar danau tempe yang membutuhkan tambahan pompanisasi.
b.
Kurangnya alatalat pertanian seperti traktor mempengaruhi Kegiatan
pertanian kerana masyarakat hanaya menggunakan satu traktor
untuk memenuhi Kebutuhan petani sehingga metode tradisional masih di
gunakan namaun hal ini membutuhkan waktu yang lama.
c.
Kurang Suburnya Tanah persawahan Masyarakat di akibatkan oleh pemakain
Zat zat Kimia yang berlebihan mempengaruhi kandungan Kesuburan tanah yang ada
dalam tanah pada ahirnya mengurangi hasilproduksi Pertanian.
b.
Perikanan
Deskripsi Msalah
Untuk sector perikanan sebagian besar penduduk Desa Ujung Pero
berprofesi sebagai Nelayan di danau tempe, semnatar kondisi Danau Tempe
mengalami pendangkalan di sebabkan oleh tanaman enceng gondok , menyebabkan
nelayn menacariikan menempuh jarak yang lumayan jauh untuk menagkap ikan
ketengan danau, Dimana areal danau yand di tumbuhi enceng Gondok selain menganggu Jalur Trasportaiair , Juga
menggangu areal tangkap nelayan. Seringkali Nelayan mengantisipasi dengan
membuat jalur trasportasi perahu dan areal tangkap di sela sela tanaman enceng
gondok, akan tetapi perkembang biakan dan sebaran tanaman enceng gondok begitu
cepat.
Proses
pendakalan danau juga berdampak pada kurangnya hasil tangkap Nelayan dari tahun
ke tahun , sementara beberapa jenis ikan khas danau tempe juga mengalami
kepunahan, disi lain hasil tangkap nelayan untuk di pasarkan masih terkendala
dengan akases pasar dimana masih jauh.dari lokasi penangkapan. Dimana ketika
hasil tangkap haruslangsung di jual. Karena belum adanya teknoligi maupun alat
untuk membuat hasil tangkap tetap segar keesokan harinya . Masalah lain yang di hadapi Nelayan adalah
Keterbatasan alat tangkap, dimana bahan bahan untuk pembuatan alat tangkap
telapaau mahal bagi nelayan, sementara alat tangkap sangat mepengaruhi hasil
tangkap nelayan yang juga sangat di butuhkan , melihat kondisi danau tempe yang
terjadi pendangkalan. Dengan pola tangkap yang masih bergantung pada alat lat
tangkap yang bahannya masih mahal, di
butuhkan keterampilan alternative untuk menangkap bagi nelayan untuk memaksimalkan
hasil tangkapan mereka.
Masalah
yang ada
a. Jalur tarsportasi para nelayan tidak lancer
karena terjadinya pendangkalan larik(saluran air)
b. Beberapa Jenis Ikan asli danau Tempe yang
hamper Punah, yang berpengaruh terhadap hasil tangkap nelayan .
c. Belum ada pasar ikan sebagi tempat memasarkan
hasil tangkap nelayan.
d. Kurang produktifitas para nelayan yang di
sebabkan oleh Ketidak mampuan untuk memiliki alat tangkap karena terbentur
harga alat dan bahan yang terlalu mahal , serta keterampilan yang dimilki
wanita nelayan sangatlah kurang mengubah ikan menjadi lebih ekonomis daripada
menjual ikan mentah.
c.
Peternakan
Deskripsi masalah
Pada
musim hujan yang sering kali menyebabkan banjir, ini berdampak juga pada hewan
ternak masyarakat , dimana pada musim ini rawan penyakit, disisi areal Peternakan
memungkinkan untuk di lihat sebagai potensi Desa untuk di kembangkan
masyarakat. Untuk menunjang potensi yang ada. Ketersediaan matri hewan dan
penyuluhan peternakan untuk menumbuhkembangkan poteni peternakan di desa Ujung
Pero
Masalah yang ada
Tidak
adanya mantra hewan di desa Ujung Pero akibatnya masyrakat kesulitan
memeriksanakn hewan ternaknya terutama pada musim hujan yang menimbulkan
nbanyak penyakit dan hewan ternak rentang terhadap penyakit. Jumlah Pemilik
Hewan ternak yang ada di Desa Ujung Pero yakni 5 Orang peternak sapi.
d.
Perdagangan dan Industri
Deskripsi masalah :
Industri
Kecil yang ada di Desa Ujung Pero adalah pembuatan Sarung Tenun Sutra Industri Kecil yang di kelola
oleh ibu ibu rumah tangga yang ada di Desa Ujung Pero, dimana kaum laki laki
bekerja senagai Petani Nelayan ,pertukangan, dan Perdagangan . Hal ini dapat
menujang ekonomi rumah tangga yag juga dapat menampung tenaga kerja di tingkat
Desa, untuk Industri Kecil penenunan sarung sutra di Desa Ujung Pero terkendala
dari segi Modal untuk menujang Kelncaran usaha Proses Produksi sangat di
butuhkan agar kualitas Industri mendapat tempat di pasar dan punya Pasar
sendiri. Selain modal Usaha untuk menunjang proses produksi ,bahan baku sutra
untuk pengelolaan Industri kecil sutra sangatlah mahal dalam per Kg nya.,
dimana harga benag dipasaran lebih mahal daripada sarung, ketersedian alat dan
bahan pengelolaan Industri kain dan sarung sutra manejasi sangat penting untuk
menhadirkan tegnologi dan bahan yang
dapatmenunjang Proses produksi Industri kain dan sarung Sutera agar lebih
ekonomis dan mendapat tempat di pasar.
Masalah yang ada
Kurangnya
modal usaha dari para pengrajin tenun berpengaruh terhadap produktifitas para
pengrajin, hal ini semakin diperparah dengan harga bahan dan alat Sutra yang
semakin hari semakin mahal dan Kurang kreatifnya para pengrajin sehingga
membutuhkan bimbingan . dan di Desa Ujung Pero sediri sekitar 223 orang bekerja
dalm bidang ini. Atau dampak yang akan timbul yaitu kesejahtraan mereka tidak meningkat
bahkan hanya mereka hanya bisa menjadi buruh.
BAB
IV
PERUMUSAN
PROGRAM KERJA
A. Program Kerja
Mahasiswa
KKN PPM REGULER UNM 2015 yang berlokasi di Desa Ujung Pero, Kec. Sabbang Paru,
Kabupaten Wajo tiba di lokasi pada tanggal 19 Agustus 2015. Kegiatan perdana
yang dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah melakukan observasi lapangan pada
tanggal 20 – 26 Agustus 2015.
Dalam
pelaksanaan observasi dilakukan selama 6 hari kami dari mahasiswa KKN telah
cukup mendapatkan masukan dari Pak Desa, Imam Masjid, Aparat Desa, Tokoh
Masyarakat, Tenaga Pengajar, dan Pemuda Desa yang dianggap perlu dibahas dan
diseminarkan dalam Seminar Program Kerja Desa sebagai acuan program kerja
Mahasiswa KKN PPM REGULER UNM 2015 di desa Ujung Pero.
Setelah
melalui observasi, tanggal 27 Agustus 2015 kami dari Mahasiswa KKN UNM
musyawarah dalam Seminar Desa dan melahirkan 8 program kerja. Program kerja ini
lahir atas saran dan masukan dari teman-teman mahasiswa KKN dengan melihat
kebutuhan masyarakat, tokoh agama, dan aparat Desa Benteng Lompoe yang
disesuaikan dengan SDM dari mahasiswa KKN dan SDA dari Desa Ujung Pero.
B. Laporan Realisasi
Program Kerja Desa
Adapun
laporan realisasi program kerja sebagai berikut:
·
Nama Program Kerja : Jumat Bersih
·
Tujuan :
-
Untuk menumbuhkan rasa cinta
masyarakat Ujung Pero terhadap lingkungan.
-
Untuk menciptakan
lingkungan yang indah, bersih, sehat, dan enak dipandang..
-
Untuk menyadarkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
·
Lokasi : Desa Ujung
Pero, Kec. Sabbang Paru, Kab. Wajo
·
Realisasi : Terlaksana
·
Sasaran : Masyarakat Ujung
Pero.
·
Waktu pelaksanaan :
Tanggal : Setiap
hari Jumat, tanggal 28 Agustus – 19 September 2015.
Alokasi
Waktu : Kegiatan ini diadakan setiap Jumat pagi di Masjid,
Kantor Desa, dan Kuburan.
·
Anggaran Dana : -
BAB
V
HASIL
PELAKSANAAN
PROGRAM
1.
Jumat Bersih
Jumat
bersih adalah suatu program kerja yang bersifat sosial untuk membantu
masyarakat dan memberikan pemahaman tentang lingkungan hidup yang bersih dan
sehat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jumat selama tiga minggu.
Pada
minggu pertama, kami mengadakan jumat bersih di mesjid Nurul Khuswir yang
letaknya tidak jauh dari posko kami. Kegiatan ini kami laksanakan setelah
menunaikan ibadah sholat subuh. Kami juga melihat antusias warga ikut
membersihkan mesjid.
Pada
minggu kedua, kami melaksanakan jumat bersih di Kantor Desa Ujung Pero. Kami
melaksanakan kegiatan ini sekitar jam 8 pagi. Kegiatan pembersihan di kantor di
desa ini tidak hanya dilakukan oleh kami, kami juga melihat anak-anak SD 76
Ujung Pero yang ikut membantu melakukan pembersihan lingkungan kantor desa. Tidak
hanya itu, ada juga beberapa tokoh masyarakat yang bergabung dalam kegiatan
ini. Kegiatan ini berakhir pada pukul 10 pagi.
Pada
minggu ketiga, kami melaksanakan kegiatan ini di kuburan yang letaknya dekat
dari Mts As ‘Sadiyah Ujung Pero. Pengadaan kegiatan pembersihan kuburan
ini salah satu masukan dari Kepala Mts
As ‘Sadiyah Ujung Pero. Kegiatan ini cepat terlaksana atas kerjasama dari
siswa-siswi Mts As ‘Sadiyah Ujung Pero.
BAB
VI
SIMPULAN
DAN SARAN
A. SIMPULAN
Jumat bersih adalah suatu program
kerja yang bersifat sosial untuk membantu masyarakat dan memberikan pemahaman
tentang lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
B. SARAN
-
Masyarakat : Sebaiknya masyarakat
lebih meningkatkan kerjasama antar sesama dalam menciptakan lingkungan yang
sehat dan bersih.
-
Kepala Desa : Sebaiknya kepala Desa
memberikan himbauan kepada masyarakat
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
-
Aparat Pemerintah : Sebaiknya pemerintah menyediakan
tempat penampungan sampah di lingkungan Desa Ujung Pero.
-
Mahasiswa KKN :
Mahasiswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pelaksanaan KKN agar
keberdaan mahasiswa KKN dapat memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar