BAB
I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
KKN merupakan sarana pengaplikasian Tri Dharma Perguruan
Tinggi, dimana mahasiswa diharapkan turun ke daerah-daerah pelosok untuk
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di Perguruan Tinggi, dengan
tujuan membantu memajukan pendidikan, melakukan penelitian yang bermanfaat,
serta mengabdikan diri sepenuhnya pada masyarakat dimana mahasiswa nantinya
akan terjun langsung di dalamnya. Pelaksanaan KKN didasari oleh kesesuaian KKN
dengan kebutuhan masyarakat. Artinya, bahwa mahasiswa yang ber-KKN dapat
menjadi solusi ilmiah terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat,
serta dapat membantu Pemerintah mempercepat kemajuan pembangunan di segala
bidang.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
selama dua bulan (288 JKEM) sebagai wujud pengabdian diri mahasiswa kepada
masyarakat. Mahasiswa KKN dapat
bertindak sebagai sumber
inovator dan motivator dalam mempercepat kemajuan kelurahan, desa, ataupun
kecamatan. Ilmu dan dengan teknik manajemen yang baik, mahasiswa dapat
menggerakkan masyarakat untuk bersama membangun kelurahan atau desanya. Tujuan
KKN secara umum yang berkaitan dengan tiga hal pokok
kepentingan yaitu mahasiswa, masyarakat, dan lembaga
Salah satu penempatan KKN PPM
universitas Negeri Makassar pada tahun 2015 adalah di Kecamatan Tempe. Kecamatan ini
adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Wajo yang sekaligus merupakan Ibu Kota
Kabupaten Wajo. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 38,27 km² dan berpenduduk
sebanyak kurang lebih 61.121 jiwa.Dengan demikian potensi wilayah yang dimiliki
Kecamatan Tempe sepenuhnya perlu dioptimalkan pemanfaatannya.
Kecamatan sangat
strategis dan dapat membawa dampak bagi eksistensi Kecamatan Tempe terhadap
mobilitas penduduknya. Secara
administratif Kecamatan Tempe terdiri dari 16 kelurahan dan terbagi dalam 3
(tiga) dimensi geografis yaitu tanah berbukit, dataran rendah, dan danau. Adapun ke-16 Kelurahan
tersebut antara lain :
a.
Kelurahan Salomenraleng
b.
Kelurahan Maddukelleng
c.
Kelurahan Padduppa
d.
Kelurahan Sitampae
e.
Kelurahan Wiring Palennae
f.
Kelurahan Lapongkoda
g.
Kelurahan Pattirosompe
h.
Kelurahan Cempalagi
i.
Kelurahan Laelo
j.
Kelurahan Mattirotappareng
k.
Kelurahan Teddaopu
l.
Kelurahan Siengkang
m. Kelurahan Bulupabbulu
n.
Kelurahan Watallipue
o.
Kelurahan Tempe
p.
Kelurahan Atakkae
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
a.
Sebagai
salah satu pemenuhan tuntutan akademik mata kuliah wajib mahasiswa UNM
b.
Sebagai
salah satu bentuk pertanggungjawaban program kerja Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
kepada pihak kampus
c.
Menyajikan
ulasan yang bersifat informatif tentang
kondisi realitas di kecamatan Tempe
d.
Sebagai
salah satu bukti fisik terjalinnya aksi dan reaksi antara warga dengan
mahasiswa KKN dalam kerja-kerja dimana mahasiswa terjun langsung menjadi
fasilitator, tutor dan sahabat masyarakat
C. Program Pembangunan Kecamatan yang telah ada
Kecamatan
Tempe telah mengidentifikasi keadaan dan atau kondisi yang harus ada atau
dicapai supaya visi Kecamatan Tempe yakni
Terciptanya pelayanan prima menuju masyarakat yang
berkarakter religius, produktif, unggul, sejahtera dan
aman benar-benar
terwujud di akhir periode perencanaan. Rumusan misi merupakan upaya untuk
mewujudkan keadaan atau kondisi yang
diinginkan. Upaya-upaya yang
akan dikembangkan, memanfaatkan faktor-faktor pendorong dan mengantisipasi
faktor-faktor penghambat yang telah diidentifikasi pada perumusan isu
strategis. Berdasarkan
analisis tersebut, maka Misi Kecamatan Tempe tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan
publik yang profesional, berbasis teknologi informasi
Misi ini mengandung makna bahwa Kecamatan
Tempe sebagai perangkat teknis kewilayahan harus memberikan pelayanan publik
yang berkualitas yang didukung oleh aparatur dan kelembagaan yang memiliki
kapasitas dan kapabilitas yang memadai serta standar pelayanan yang jelas dan
transparan melalui Standar Oparasional Prosedur (SOP) yang kesemuanya
memanfaatkan teknologi informasi.
2. Meningkatkan peran serta
dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Misi ini Kecamatan
Tempe berupaya meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, khususnya melalui perencanaan pembangunan, pemanfaatan maupun
pemeliharaan hasil pembangunan. Misi ini juga menitikberatkan pada upaya
meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program-program pemberdayaan
masyarakat.
3. Meningkatkan perekonomian
dan pembangunan, kesejahteraan sosial, serta ketentraman dan ketertiban umum
Misi ini bermakna bahwa Kecamatan Tempe
bertindak sebagai koordinator dan fasilitator dalam upaya meningkatkan
perekonomian dan pembangunan, kesejahteraan sosial serta ketentraman dan
ketertiban umum dengan aktif melakukan koordinasi dengan instansi teknis
penyedia layanan.
4. Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup
Misi ini bermakna bahwa sebagai kecamatan
ibu kota, kualitas lingkungan hidup mendapatkan perhatian yang sangat tinggi
mengingat kota Sengkang juga merupakan wilayah utama penilaian adipura. Di
samping itu, kebutuhan masyarakat perkotaan akan lingkungan yang sehat semakin
tinggi. Misi ini juga mencoba menjawab tantangan pemerintah Kabupaten Wajo
yaitu dicanangkannya Kota Sengkang sebagai kota bersih dan sehat (Renstra Kecamatan Tempe, Arsip :
2014-2019).
Rumusan strategi yang terbahasakan melalui
penjabaran misi Kecamatan Tempe merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam
serangkaian kebijakan, yang diharapkan dapat menjawab permasalahan-
permasalahan yang bersifat mendesak.
BAB
II
ANALISIS
SITUASI KECAMATAN TEMPE
A. Letak
Geografis
Kecamatan Tempe berada pada 3°39‘ - 4°16’ Lintang Selatan dan 119° 53’ - 120°27’
Bujur Timur termasuk dalam salah satu wilayah kecamatan dari 14 kecamatan pada wilayah
administratif Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi Selatan.Status Daerah untuk Kecamatan Tempe pada umumnya
perkotaan, namun masih ada beberapa kelurahan yang karakteristik wilayah dan
keadaan penduduknya mirip dengan status desa. Batasan administrasi Kecamatan Tempe sebagai berikut :
-
Sebelah Utara : Kecamatan Tanasitolo
-
Sebelah Selatan : Kecamatan Kecamatan Pammana
-
Sebelah Timur : Kecamatan Pammana
-
Sebelah Barat : Kecamatan Sabbangparu dan Danau Tempe
Tabel 2.1. Pembagian Administratif Wilayah Kabupaten Wajo Tahun 2012.
No
|
NamaKelurahan
|
Luas (Km2)
|
Ketinggiandaripermukaan
air laut (m)
|
1
|
Wiringpalennae
|
5,11
|
<500
|
2
|
Sitampae
|
2,33
|
<500
|
3
|
Atakkae
|
3,85
|
<500
|
4
|
Maddukkelleng
|
4,18
|
<500
|
5
|
Siengkang
|
1,54
|
<500
|
6
|
Padduppa
|
1,60
|
<500
|
7
|
Pattirosompe
|
4,49
|
<500
|
8
|
Cempalagi
|
3,52
|
<500
|
9
|
Bulupabbulu
|
1.15
|
<500
|
10
|
Lapongkoda
|
0,91
|
<500
|
11
|
Teddaopu
|
0,85
|
<500
|
12
|
Salomenraleng
|
2,85
|
<500
|
13
|
Laelo
|
1,95
|
<500
|
14
|
Watallipue
|
1,10
|
<500
|
15
|
Tempe
|
1,70
|
<500
|
16
|
Mattirotappareng
|
2,71
|
<500
|
(Sumber : Kecamatan Tempe dalam Angka 2014)
B. Demografi
Kecamatan Tempe merupakan sentra perekonomian
kabupaten wajo,sehingga mudah dipahami apabila kecamatan ini mempunyai penduduk
yang padat, yakni sejumlah 61.121 jiwa. Persebaran penduduk,jumlah penduduk
yang sebanyak itu tersebar pada 16 kelurahan. Luas wilayahnya
yang
mencakup
6,14%
- 14,66%
dari
persentase
luas
wilayah
Kecamatan
Tempe
sebanyak
4 kelurahan
(36,84%), dan yang luas wilayahnya
kurang
dari 6,14%
dari
persentase
luas
wilayah Kecamatan Tempe sebanyak 12 kelurahan (63,16%). Hal ini dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2. KeadaanPenduduk Di Kecamatan Tempe Tahun 2012
No
|
NamaKelurahan
|
JumlahKepalaKeluarga
|
JumlahPenduduk
|
KepadatanPenduduk
|
1
|
Wiringpalenna
|
807
|
4.105
|
803
|
2
|
Sitampae
|
49
|
1.578
|
677
|
3
|
Atakkae
|
1.117
|
4.609
|
1.617
|
4
|
Maddukkelleng
|
1.646
|
7.010
|
1.617
|
5
|
Siengkang
|
647
|
3.159
|
2.051
|
6
|
Padduppa
|
748
|
3.408
|
2.130
|
7
|
Pattirosompe
|
655
|
2.626
|
585
|
8
|
Cempalagi
|
609
|
2.494
|
709
|
9
|
Bulupabbulu
|
932
|
3.980
|
3.461
|
10
|
Lapongkoda
|
1.434
|
6.568
|
7.218
|
11
|
Teddaopu
|
1.141
|
4.973
|
6.065
|
12
|
Salomenraleng
|
416
|
1.860
|
653
|
13
|
Laelo
|
399
|
1.713
|
878
|
14
|
Watallipue
|
556
|
2.563
|
2.330
|
15
|
Tempe
|
1.389
|
6.958
|
4.093
|
16
|
Mattirotappareng
|
779
|
3.517
|
1.621
|
Jumlah
|
13.624
|
61.121
|
1.597
|
(Sumber : Tempe Subdistrict in Figure 2012)
C. Mata
Pencaharian dan Pola Hidup
Mata
pencaharian masyarakat Kelurahan Watallipue secara garis besar menurut profesi yaitu, dokter, perawat, guru, arsitek, pekerja/buruh, petani nelayan, pedagang, PNS,
karyawan swasta, sopir dan Polri.
Kecamatan Tempe merupakan salah satu kecamatan yang wilayahnya berada
pada pesisir Danau Tempe dimana sebagian masyarakat memiliki potensi sebagai
nelayan yang menggantungkan hidupnya di Danau Tempe. Pada umumnya pola hidup masyarakat seperti membuang sampah disembarang tempat
bahkan di sungai. Kesemuanya ini dapat mengganggu kesehatan dan pencemaran
lingkungan hidup sampai merusak ekosistem lingkungan. Sehingga perlu diadakan
penyuluhan sanitasi lingkungan supaya masyarakat sadar akan kebersihan
lingkungan sekitar.
BAB
III
PERMASALAHAN
KEBUTUHAN
Berdasarkan hasil
observasi di 12 Kelurahan yang menjadi titik penempatan Mahasiswa KKN PPM Reguler
Universitas Negeri Makassar dan ditunjang dengan data-data studi pustaka dari
beberapa referensi terkait di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kecamatan
Tempe, beserta data arsip kelurahan, maka kami dapat mengemukakan beberapa
permasalahan di beberapa aspek yang meliputi :
A.
Sektor Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat
penting untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas bagi
pembangunan, dan juga sebagai salah satu pilar utama agar penduduk dapat
memberdayakan dirinya berpartisipasi dalam pembangunan. Pendidikan
di sini tidak diartikan hanya pendidikan formal saja, akan tetapi dalam
arti lebih luas, termasuk pendidikan berpolitik.
Ditinjau dari segi Indeks Pendidikan, secara umum Angka melek huruf yang dihitung
berdasarkan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis.
Dalam periode 2007-2012, jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis semakin
meningkat. Pada tahun 2007 tercatat 81,68% dan meningkat menjadi 84,99% pada
tahun 2010 (Katalog BPS Kab. Wajo : 1102001.7313, 2010). kondisi tersebut
memperlihatkan trend yang semakin membaik dibandingkan dengan tahun – tahun
sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan angka Provinsi Sulawesi Selatan terlihat
bahwa indeks pendidikan Kabupaten Wajo relatif masih rendah, dimana
angka Provinsi Sulsel 76,82% pada tahun
2012. Untuk meningkatkan indeks pendidikan Kabupaten Wajo khususnya di
Kecamatan Tempe, dibutuhkan suatu program yang mendorong akses
pendidikan yang lebih luas serta dana yang cukup besar.
Adapun fasilitas yang
menunjang pendidikan di Kecamatan Tempe dapat dilihat dalam Tabel 3.1. berikut
:
No
|
Tingkatan
|
Jumlah
|
1
|
TK
|
25
|
2
|
SD
|
39
|
3
|
SLTP
|
10
|
4
|
SMA
|
8
|
5
|
SMK
|
3
|
6
|
MI
|
39
|
7
|
MTs
|
30
|
8
|
MA
|
29
|
9
|
Universitas/ Perguruan tinggi
|
6
|
(Sumber : Disporabudpar dalam Wajo Regency in
Figure, 2010).
B.
Kemiskinan
Pada tahun 2012 menurut data BPS Kab. Wajo, jumlah
keluarga prasejahtera adalah sebesar 10.841 keluarga. Jumlah Keluarga Sejahtera
III+ sebanyak 5.215 keluarga terbanyak di Kec. Tempe yakni sekitar 1.111 keluarga
dari 14.142 rumah (Dinas Tarkim Wajo, 2013).
C. Sanitasi
Kondisi geografis wilayah Kecamatan Tempe yang
berdekatan dengan danau Tempe, sering menyebabkan banjir karena meluapnya danau
tempe dan ditambah dengan banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi
dengan baik, dan sungai yang mengalami pendangkalan. Ini semua dikarenakan
banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah, membuang tinja dan limbah
rumah tangga disembarang tempat. Kondisi ini akan berdampak pada pencemaran
lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan masyarakat. Melihat kondisi wilayah kecamatan Tempe yang
rawan terjadi banjir dan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat maka
diperlukan peningkatan kualitas sanitasi yang meliputi penataan saluran
drainase, pengelolaan persampahan dan peningkatan kualitas serta kuantitas air
minum bersih bagi masyarakat.
Pokja
Sanitasi Kabupaten Wajo, 2014 dalam buku Buku Putih Sanitasi Kabupaten Wajo menyatakan bahwa :
1.
Cakupan akses masyarakat khususnya masyarakat miskin
untuk menggunkan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih sangat rendah.
2.
Pembuangan black water secara langsung ke
sepanjang sungai dan Danau Tempe tanpa pengolahan.
3.
Tingkat kesadaran masyarakat untuk memakai jamban yang
layak dengan ketersediaan air bersih yang cukup.
4.
Pembangunan tangki septik yang tidak memenuhi syarat
konstruksi sehingga menimbulkan kerawanan pencemaran.
5.
Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan
limbah cair skala rumah tangga.
6.
Belum adanya IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja)
di Kabupaten Wajo.
D. Bencana Alam
Secara umum sistem drainase yang ada di Kecamatan
Tempe adalah melalui selokan/parit baik berasal dari Kamar mandi/WC maupun dari
tempat cuci. Kemudian mengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan
terlebih dahulu. Sedangkan masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai dan
danau langsung membuang air limbah ke sungai dan ke danau.
Air limbah disalurkan langsung ke saluran-saluran
drainase di tepi jalan (side drain) yang umumnya terbuka. Permasalahan
yang sering dijumpai akibat kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau
terjadi aliran yang lambat dengan kedalaman air di saluran yang kecil sekali,
sehingga akan timbul endapan-endapan dan memberi kesempatan berkembangbiaknya
vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan insekta lainnya. Ketika musim hujan
air mengalir lancar, akan tetapi karena kapasitas tampungan terbatas maka air
meluap dan menggenangi daerah sekitarnya (banjir).
Tabel 3.2.Tabel informasi genangan banjir di
Kecamatan Tempe
No
|
Nama Kelurahan
|
Wilayah Genangan
|
Luas
|
Ketinggian
|
Lama
|
Frekuensi
|
penyebab
|
Ha
|
M
|
Jam/Hari
|
Kali/Tahun
|
1
|
Siengkang
|
2.07
|
1
|
1440
|
|
|
2
|
Pattirosompe
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
3
|
Tempe
|
2.35
|
1
|
720
|
|
|
4
|
Maddukelleng
|
3.45
|
1
|
1440
|
|
|
5
|
Watallipue
|
2.56
|
1.5
|
2160
|
|
|
6
|
Mattirotappareng
|
3.42
|
1.5
|
2160
|
|
|
7
|
Laelo
|
3.46
|
2.5
|
4320
|
|
|
8
|
Salomenraleng
|
2.85
|
2.5
|
1440
|
|
|
9
|
Cempalagi
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
10
|
Lapongkoda
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
11
|
Teddaopu
|
0.75
|
1.5
|
720
|
|
|
12
|
Padduppa
|
1.15
|
2
|
720
|
|
|
13
|
Wiringpalennae
|
1.10
|
2
|
720
|
|
|
14
|
Atakkae
|
0.50
|
1.5
|
720
|
|
|
15
|
Sitampae
|
1.04
|
1.5
|
720
|
|
|
16
|
Bulupabbulu
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
(Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Wajo, 2014 : 193).
E. Kebakaran
Kasus kebakaran di beberapa titik terkhusus di
Kecamatan Tempe belakangan ini sering terjadi dikarenakan oleh alam akibat
kekeringan, maupun arus pendek akibat kelalaian warga menggunakan sarana
elektronik. dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, tercatat beberapa kebakaran
yang berdekatan dengan posko KKN misalnya Mattirotappareng, Tempe, Lapongkoda,
Siengkang, Pasar Tempe.
F.
Kurangnya Supply Air Bersih
Tidak bisa dipungkiri, hampir di seluruh wilayah
Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo tidak tersedia air bersih. Hal ini dikarenakan
sikap apatis warga terhadap upaya penjernihan air. Beberapa tanggapan
masyarakat juga pada intinya menyatakan bahwa mereka cenderung lebih menikmati
dan sudah terbiasa mengonsumsi air sungai langsung tanpa diproses lebih dulu.
Salah satu upaya yang
dilakukan masyarakat untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membuat sumur
bor, akan tetapi dikarenakan keadaan tanah (topografi) yang turut mempengaruhi,
sehingga air yang dihasilkan dari sumur selain keruh juga berbau sehingga
masyarakat enggan untuk membuat sumur bor lagi.
Masyarakat khususnya yang berdomisili di wilayah pesisir sungai, menggunakan
air sungai untuk mandi, sedangkan
untuk minum, mencuci, dan sebagainya,
beberapa
alternatif yang digunakan masyarakat antara lain.
1.
Menggunakan
Air PAM
Sebagian
besar kepala keluarga yang memiliki masalah dengan penyediaan air bersih
memilih untuk menggunakan jasa air PAM, salah satu alasan mengapa memilih air
PAM adalah karena selain airnya lebih jernih harganya juga relatif terjangkau
2. Menggunakan Jasa Penjual Air
Literan
Selain menggunakan jasa PAM,
alternatif lain yang digunakan masyarakat adalah dengan memanfaatkan jasa
penjual air literan. Kebanyakan yang menggunakan jasa penjual air literan
adalah mereka yang berada di golongan kelas ekonomi menengah.
3.
Depot
Isi Ulang Air Mineral
Selain menggunakan jasa PAM dan
penjual air literan, masyarakat juga sering membeli air di depot isi ulang air
mineral untuk kebutuhan
konsumsi air minum. Adapun alasan masyarakat
menggunakan depot isi ulang air mineral sebagai air konsumsi karena harganya yang cukup terjangkau
kualitas airnya juga lebih bersih dan higienis.
BAB
IV
PERUMUSAN
PROGRAM KERJA
Perumusan program kerja Mahasiswa KKN PPM Reguler Universitas Negeri
Makassar Tahun 2015 di Kabupaten Wajo, Kecamatan Tempe, merupakan hasil dari
kegiatan observasi yang meliputi interview dengan warga dan aparat setempat,
maupun melalui studi pustaka serta arsip. Perancangan program kerja Mahasiswa
KKN ppm ini terdiri atas 2 bagian besar, yakni program individu dan program
kelompok. Penyusunan rancangan Program Kerja Tentatif KKN merujuk pada hasil observasi yang telah dilakukan berdasarkan kemampuan mahasiswa
dilihat dari segi keterampilan yang disusun dalam bentuk matriks rancangan
program kerja tentatif.
Bab ini memuat perumusan program kerja yang secara keseluruhan merupakan
rekapitulasi program kerja dari setiap Kelurahan : Salomenraleng, Maddukelleng,
Wiringpalennae, Mattirotappareng, Laelo, Watallipue, Siengkang, Sitampae,
Teddaopu, Padduppa, Siengkang, dan Tempe (matriks setiap kelurahan terlampir).
Secara umum, program kerja yang dirancang bersesuaian dengan masalah-masalah
signifikan sekaligus menjadi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Tempe. Tujuan
perancangan program kerja setidaknya untuk membantu meminimalisir dampak buruk,
berpartisipasi dalam penyelesaian program kerja di kelurahan dan diharapkan ada
yang berpotensi sebagai sebuah solusi. Program kerja yang dimaksudkan antara
lain di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, sarana dan
prasarana, pemenuhan kebutuhan administrasi kelurahan dan sekolah, aspek
kesehatan, kebersihan, supply air bersih, pemetaan wilayah, penghijauan, serta
hiburan/festival.
A. Tema
: Pendidikan
1.
Nama
program :
a. Mengajar Pendidikan Formal (SD/SMP/SMA)
b. Bimbingan Belajar / Privat
2. Rasional : Pendidikan merupakan hal yang
penting dalam dunia modern saat ini yang
dimulai sejak dini, untuk itu kami sepakat membuat suatu program untuk ikut
berpartisipasi sebagai pengajar di berbagai tingkatan sekolah mulai dari SD, SMP dan
SMA yang bertujuan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran
siswa-siswi di sekolah dan sebagai ajang mahasiswa untuk melatih diri dalam
menyalurkan ilmu pengetahuan sesuai dengan fokus yang digeluti di kampus dan disajikan secara menarik yang diharapkan
dapat memberi dampak positif yakni lebih memotivasi peserta didik untuk semakin giat lagi belajar.
3. Sifat program :
Rintisan
4. Sasaran : Guru dan Peserta didik
SD, SMP dan SMA di 12 Kelurahan di Kecamatan Tempe
5. Keterlibatan :
Mahasiswa terjun langsung mengajar di sekolah-sekolah
6. Metode pelaksanaan :
Mahasiswa mengajar di sekolah - sekolah sesuai dengan fokus/jurusan yang
digeluti di kampus berdasarkan jadwal yang telah disepakati bersama pihak
sekolah.
7. Alokasi waktu : (terlampir di tiap matriks kelurahan )
8. Jadwal pelaksanaan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
B. Tema
: Kebersihan
- Nama program :
a. Kerja bakti dan jumat bersih
b. Pembuatan lorong percontohan
Rasional :
Hasil
survey menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Kelurahan yang ada di kecamatan
Tempe mengalami permasalahan yang sama, yakni tidak adanya tempat pembuangan
akhir sampah (TPAS). Hal ini menyebabkan
masyarakat lebih memilih untuk membuang sampah di sembarang tempat seperti di
halaman belakang rumah misalnya
dan apabila sudah bertumpuk, maka
sampah tersebut akan dibakar. Pembakaran sampah seperti botol plastik, kresek, dan
sebagainya tentu saja mempengaruhi
sirkulasi udara dan akan mengganggu kesehatan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggalakkan kebiasaan jumat bersih.
- Sifat program : Pada umumnya rintisan, tetapi
di sebagian kelurahan bersifat Komplementer.
- Sasaran : Warga di Kelurahan
masing-masing dan Pokja kelurahan
- Keterlibatan : Mahasiswa terjun langsung dan
menjadi fasilitator
- Metode pelaksanaan :
Berkoordinasi dengan aparat kelurahan yang terkait
- Alokasi waktu :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
- Jadwal pelaksanaan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
C. Tema
: Kesehatan
1.
Nama
program :
Penanaman
Tanaman Obat Keluarga
Penjernihan Air
Sosialisasi Gigi Sehat
Penyuluhan Anti Narkoba
Sosialisasi Kebersihan
Lingkungan
Sosialisasi
pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak
Berpartisipasi
dalam kegiatan posyandu
Penyuluhan mencuci
tangan dengan baik
Penyuluhan
Sanitasi Lingkungan
2. Rasional :
3. Sifat program :
Rintisan dan Komplementer
4.
Sasaran :12
Wilayah Kelurahan di Kec. Tempe yang
menjadi titik posko KKN 2015
5. Keterlibatan : Mahasiswa menjadi pemandu dan
penyelenggara
6. Metode pelaksanaan :
Simulasi oleh mahasiswa dan evaluasi oleh warga
7. Alokasi waktu : (terlampir di tiap matriks kelurahan)
8. Jadwal pelaksanaan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
D. Tema
: Administrasi Kelurahan
1. Nama program : Pembenahan Papan
Alamat Dan Papan Peringatan
Pembenahan Papan Nama
Dan Jalan Setapak
Pembenahan Kantor
Kelurahan
Pembuatan Batas
Kelurahan
Pembuatan Garis
Lapangan Sepak Bola
Pembuatan Struktur
Organisasi Masjid
Pembuatan Diagram Usia
Penduduk
Rasional :Dari
hasil observasi lapangan di
beberapa kelurahan, teridentifikasi bahwa masih ada sebagian wilayah yang belum mempunyai penanda atau
papan nama jalan/lorong, sehingga mahasiswa
berinisiatif untuk menjadikan program kerja ini sebagai program kerja yang hampir serentak dicanangkan
di tiap kelurahan, program ini diharapkan kedepan dapat
menuntun dan memberikan informasi masyarakat awam maupun pribumi tentang nama
jalan/lorong di
kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
2. Sifat program : Rintisan
3. Sasaran : Tempat-tempat umum dan kantor
4. Keterlibatan : Mahasiswa sebagai inisiator dan
penyelenggara
5. Metode pelaksanaan :
Mahasiswa dan warga bekerja secara kolektif
6. Alokasi waktu : (terlampir di tiap matriks kelurahan)
7. Jadwal pelaksa:naan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
E. Tema
: Pemetaan
1. Nama program :
Pembuatan
Peta/Citra Kelurahan
2. Rasional : sarana dan prasarana
wilayah merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kegiatan-kegiatan
pemerintahan dan kemasyarakatan. Berbagai prasarana wilayah yang ada sekarang
belum cukup menunjang kegiatan masyarakat dan pemerintahan di beberapa Kelurahan sehingga masih dibutuhkan
berbagai prasarana wilayah.Jalan merupakan salah satu prasarana wilayah yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat.Untuk melakukan aktifitas seharian. Hal ini
dikarenakan tidak adanya akses jalan dan jalan alternatif menuju ke tempat
tersebut. Jalan-jalan rintisan pada saat musim hujan tidak dapat dilalui
sehingga aktifitas kurang berjalan lancar dan kadang tidak melakukan aktifitas
harian. Dalam pemulihan
kondisi tersebut, diharapkan setiap kelurahan memiliki peta administratif yang
dapat membantu memudahkan identifikasi lokasi.
3. Sifat program : Rintisan
4. Sasaran : Administrasi Kelurahan
5.
Keterlibatan :
Mahasiswa mengerjakan keseluruhan
6. Metode pelaksanaan :
Mahasiswa mendesain dan menyerahkan outputnya ke kelurahan
7. Alokasi waktu :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
8. Jadwal pelaksanaan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
F. Tema
: Hiburan dan Lomba
- Nama program : Lomba menggambar tingkat SD
Lomba
Tradisional 17 Agustus
Partisipasi
Festival Danau Tempe
Aplikasi
Permainan TK
Pengadaan
Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD
- Rasional : Masyarakat di Kecamatan Tempe
pada umumnya memiliki kesibukan yang hampir menyita seluruh waktu. Tetapi,
agenda tahunan dalam rangka memperingati HUT Kab. Wajo yang terselenggara
dalam serangkaian acara Festival Danau Tempe, dan acara Maccera tappareng tetap menjadi
kegiatan yang tidak dapat dilewatkan warga se-Kecamatan Tempe.
- Sifat program :
Rintisan dan Komplementer
- Sasaran : Pelajar dan Warga masyarakat
- Keterlibatan : Mahasiswa merancang dan
menyelenggarakan
- Metode pelaksanaan :
Bekerja sama dengan pihak kelurahan dan sponsor
- Alokasi waktu :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
- Jadwal pelaksanaan :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
G. Tema
: Profil
1.
Nama
program :
Penginputan data profil kelurahan ke website
Kementerian Dalam
Negeri
2.
Rasional :
Adanya himbauan dari Pemerintah Pusat kepada tiap Kelurahan untuk segera
menuntaskan penginputan data warga ke website resmi kemendagri secara lengkap,
sehingga lebih baik jika mahasiswa turut andil didalamnya, yakni bekerja sama
dengan pihak kelurahan untuk menyelesaikan penginputan data warga.
3.
Sifat
program :
Komplementer
4.
Sasaran
: Data Kepala Keluarga se-Kelurahan
5.
Keterlibatan :
Mahasiswa mengerjakan langsung
6.
Metode
pelaksanaan : Melakukan penginputan
data KK via online
7.
Alokasi
waktu :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
8.
Jadwal
pelaksanaan : (terlampir di tiap matriks kelurahan)
H. Tema
: Pencacahan warga
1.
Nama
program :
Pendataan warga bersama tim P2KP
2.
Rasional :
Dalam rangka kelancaran penyelenggaraan beberapa program kerja yang mungkin
menjadi bagian dari Renstra Kelurahan se-Kecamatan Wajo, maka dibutuhkan
seperangkat oknum yang berperan didalamnya. Salah satunya adalah pihak-pihak
yang membidangi fokus tertentu, misalnya POKJA. Untuk mengoptimalkan
kerja-kerja dari tiap oknum yang terkait, maka mahasiswa mengambil langkah yang
sekiranya dapat membantu menunjang pelaksanaan programnya.
3.
Sifat
program :
Ikutan
4.
Sasaran
: Warga se-kelurahan yang bersangkutan
5.
Keterlibatan
:
Terjun langsung mendata
6.
Metode
pelaksanaan : interview dan pencatatan
melalui forum group discussion
7.
Alokasi
waktu :
(terlampir di tiap matriks kelurahan)
8.
Jadwal
pelaksanaan : (terlampir di tiap matriks kelurahan)
I. Tema
: PPM
1.
Nama
program :
Pelatihan Pembelajaran Berbasis Web
2.
Rasional
: Program kerja Pemberdayaan Masyarakat dalam hal ini
Pelatihan Pembelajaran Berbasis Web dibawakan oleh Ayahanda Dr. Ismail., M.S.
Program ini sekaligus menjadi kegiatan inti yang memberi ciri khusus pada pelaksanaan KKN
di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo 2015. Program ini memfasilitasi para tenaga
pendidik se-Kabupaten Wajo untuk mahir menggunakan website dalam menyajikan
materi.
3.
Sifat
program : Ikutan
4.
Sasaran : Tenaga pendidik
Se-Kabupaten Wajo
5.
Keterlibatan : Panitia
6.
Metode
pelaksanaan : Mengikuti materi seminar
7.
Alokasi
waktu : 09.30 – 16.00
8.
Jadwal
pelaksanaan : 20 September 2015
J. Tema
: Koordinasi
1.
Nama
program : Rapat Koordinasi
tingkat Kecamatan
Rapat Koordinasi Siaga Prima Aktif Tk. Kecamatan
Rapat Koordinasi
Mahasiswa KKN 3 Kecamatan
2.
Rasional
: Kepengurusan
berjalan stabil ketika terjalin koordinasi yang baik diantara sesama pihak.
Pelaksanaan program-program kerja yang tidak lepas dari berbagai kendala, dapat
di pikirkan bersama dan dicari solusinya melalui rapat-rapat koordinasi.
3.
Sifat
pogram : Rintisan dan
Ikutan
4.
Sasaran : Mahasiswa KKN dan
POKJA se-Kecamatan Tempe
5.
Keterlibatan : Penyelenggara dan Partisipan
6.
Metode
pelaksanaan: Rekomendasi Kepala Kecamatan Tempe
7.
Alokasi
waktu : September 2015
8.
Jadwal
pelaksanaan : 09 September 2015
K. Tema : Seminar Program
Kerja
1.
Nama
program : Seminar Program
kerja di 12 Kelurahan
Seminar program
kerja di tingkat Kecamatan
Seminar hasil
program kerja di 12 Kelurahan
2.
Rasional : Program ini bersifat
wajib dilaksanakan maksimal 1 minggu setelah kedatangan di lokasi KKN, yaitu
Kecamatan Tempe.
3.
Sifat
program : Rintisan
4.
Sasaran
: Pengesahan
program kerja dan Laporan
5.
Keterlibatan
: Penyelenggara
6.
Metode
pelaksanaan: Pemaparan program kerja dan pelaporan
7.
Alokasi
waktu : September dan Oktober
8.
Jadwal
pelaksanaan : 05 September 2015 dan
minggu II Oktober
BAB
V
HASIL
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Mengajar Pendidikan Formal (SD/SMP/SMA)
1.
Tujuan : Membantu guru dalam membelajarkan
siswa-siswi di sekolah dan sebagai ajang mahasiswa untuk melatih diri dalam
menyalurkan ilmu pengetahuan sesuai dengan fokus yang digeluti di kampus
2.
Lokasi
: SD, SMP dan SMA di 12 Kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : Terlaksana secara serentak di bulan
September 2015
4.
Sasaran : Guru dan Siswa di SD, SMP dan SMA
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
B. Bimbingan Belajar / Privat
1.
Tujuan : Membelajarkan peserta didik secara
intensif di Posko KKN pada sore hari atau pada waktu-waktu luang lainnya yang
memungkinkan bagi mereka untuk bertanya lebih jauh tentang mata pelajaran yang
telah diperoleh di sekolah ataupun cara pengerjaan tugasnya.
2.
Lokasi
: Posko KKN di 12 Kelurahan se-Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : September – Oktober 2015
4.
Sasaran : Siswa(i) SD dan SMP yang berdomisili di
sekitar Posko KKN
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
C. Kerja Bakti dan Jumat Bersih
1.
Tujuan : Meningkatkan kesadaran warga masyarakat akan
pentingnya memelihara kebersihan lingkungan agar dapat tercipta kondisi yang
kondusif dan asri di sekitarnya, agar kebersihan tetap terjaga dan kesehatan
meningkat.
2.
Lokasi
: (dikondisikan
per posko) tetapi lebih diprioritaskan di beberapa titik yang merupakan
tempat umum seperti masjid, lapangan, kantor kelurahan, dll
3.
Realisasi : (jadwal
per posko)
4.
Sasaran : Warga masyarakat
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
D. Pembuatan
Lorong Percontohan
1.
Tujuan : sebagai tindak lanjut rekomendasi dari
Pokja Kecamatan untuk merealisasikan program kerja lorong percontohan dalam
rangka penuntasan program Siaga Prima Aktif.
2.
Lokasi
: Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae,
Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
E. Penanaman Tanaman Obat Keluarga
1.
Tujuan : sebagai tindak lanjut rekomendasi dari
Pokja Kecamatan untuk merealisasikan program kerja lorong percontohan dalam
rangka penuntasan program Siaga Prima Aktif
2.
Lokasi
: Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae,
Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
F.
Penjernihan Air
1. Tujuan : Memberikan
simulasi kepada masyarakat tentang cara penjernihan air yang disajikan secara
sederhana.
2.
Lokasi
:
Kelurahan Sitampae dan Watallipue
3.
Realisasi : Oktober 2015
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
G. Sosialisasi
Gigi Sehat
1. Tujuan : Mengajak
siswa-siswi tingkat TK dan SD untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi
2.
Lokasi
: beberapa
kelurahan yang menyelenggarakan
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
H. Penyuluhan
Anti Narkoba
1. Tujuan : sebagai
salah satu wujud kepedulian mahasiswa terhadap moral generasi muda secara
khusus sebagai pencegahan bagi generasi muda untuk tidak melakukan kebiasaan
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral. .
2.
Lokasi
:
Kelurahan Lapongkoda dan Kelurahan Teddaopu
3.
Realisasi:
(terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
I.
Sosialisasi Kebersihan Lingkungan
1. Tujuan : sebagai salah
satu bentuk tidakan untuk menghimbau warga agar senantiasa menjaga kebersihan
lingkungan agar tercipta lingkungan yang asri dan sehat
2.
Lokasi
:
Beberapa kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
J.
Sosialisasi pola asuh orang tua terhadap perkembangan Anak
1.
Tujuan : sebagai ajang bagi orang tua untuk
mendapatkan tambahan informasi tentang pola asuh orang tua terhadap anak
2.
Lokasi
: Kelurahan Mattirotappareng
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
K. Berpartisipasi
dalam kegiatan posyandu
1. Tujuan : sebagai salah
satu bentuk partisipasi mahasiswa
2.
Lokasi
:
beberapa kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
L.
Penyuluhan mencuci tangan dengan baik
1. Tujuan : sebagai ajang
bagi siswa(i) tingkat TK dan SD untuk mempraktekkan kebiasaan mencuci tangan
yang baik agar dapat terbiasa sejak dini
2.
Lokasi
: beberapa
kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
M.
Penyuluhan Sanitasi LingkunganPembuatan
Peta/Citra Kelurahan
1. Tujuan : sebagai
salah satu bentuk keterlibatan mahasiswa dalam pengadaan peta administratif
kelurahan dan menghimbau warga untuk
tetap memperhatikan kondisi sanitasi di daerahnya.
2.
Lokasi
:
Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae, Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan
Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
N. Pembenahan
Papan Alamat dan
Papan Peringatan
1. Tujuan : sebagai
tindak lanjut rekomendasi dari Pokja Kecamatan untuk merealisasikan program
kerja lorong percontohan dalam rangka penuntasan program Siaga Prima Aktif
2.
Lokasi
:
Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae, Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan
Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
O. Pembenahan
Papan Nama dan
Jalan Setapak
1. Tujuan : Sebagai
kegiatan pendukung yang membantu pihak kelurahan untuk melengkapi batas-batas
2.
Lokasi
:
Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae, Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan
Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
P.
Pembenahan Kantor Kelurahan
1. Tujuan : sebagai
tindak lanjut rekomendasi dari Pokja Kecamatan untuk merealisasikan program
kerja lorong percontohan dalam rangka penuntasan program Siaga Prima Aktif
2.
Lokasi
:
Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae, Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan
Lapongkoda
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
Q. Pembuatan
Batas Kelurahan
1. Tujuan : Mahasiswa
membantu pihak kelurahan untuk membuat batas kelurahan yang diharapkan mampu
memperjelas batas wilayah kelurahan.
2.
Lokasi
: beberapa
kelurahan di Wilayah Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
R. Pembuatan
Garis Lapangan Sepak Bola
1. Tujuan : Mewadahi
dan menjadi fasilitator warga dalam pembuatan garis lapangan mengingat kondisi
realitas yang menunjukkan tingginya kemauan, minat dan bakat kawula muda
Salomenraleng berlatih footsal di
lapangan setiap harinya.
2.
Lokasi
:
LAPANGAN SEPAK BOLA BAKKE ALAU
3.
Realisasi : Terlaksana pada tanggal 30 Agustus
2015
4.
Sasaran : Warga Salomenraleng yang gemar
berlatih di Lapangan dan Siswa MA As’adiyah Callaccu Sengksng yang menjadikan
lapangan ini sebagai Lapangan Olah raga setiap harinya.
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per posko terlampir)
S.
Pembuatan Struktur Organisasi Masjid
1.
Tujuan : Membantu pengurus Masjid dalam proses
eksekusi program kerja pemenuhan administratif mesjid yaitu pembuatan desain
struktur kepengurusan masjid periode 2014-2016.
2.
Lokasi :
POSKO KKN
3.
Realisasi : Terlaksana pada tanggal 09 September 2015
4.
Sasaran : Pengurus Masjid Nurur Rahim periode
2014-2016
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
T.
Lomba
menggambar tingkat SD
1. Tujuan : melatih
kreativitas siswa SD dalam memerikan warna pada objek yang disediakan
2.
Lokasi
:
Kelurahan Taddaopu
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : siswa SD
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
U. Lomba
Tradisional 17 Agustus
1. Tujuan : Meningkatkan
semangat dan rasa nasionalisme warga
2.
Lokasi
: beberapa
Kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
V.
Partisipasi Festival Danau Tempe
1.
Tujuan : sebagai bentuk partisipatif mahasiswa ikut
serta dalam menyukseskan acara pesta rakyat dan budaya
2.
Lokasi
:
12 Kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
W.
Pengadaan Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD
1. Tujuan : Asah
terampil siswa-siswi
2.
Lokasi
: Siswa
siswi SD
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
X.
Penginputan data profil kelurahan ke website
Kementerian dalam
Negeri
1. Tujuan : Men-upgrade
data warga se-Kelurahan yang bersangkutan
2.
Lokasi
: 12
Kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Data Kepala Keluarga
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
Y. Pendataan warga bersama tim P2KP
1.
Tujuan : Merekap keseluruhan data warga secara
langsung bekerja sama dengan tim fasilitator P2KP
2.
Lokasi
: 12
Kelurahan di Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
Z.
Rapat
Koordinasi tingkat Kecamatan
1.
Tujuan : Mengkoordinasikan segala aktivitas yang
berhubungan dengan Lapongkopenyelenggaraan program kerja mahasiswa KKN PPM
Reguler UNM 2015 di Kecamatan Tempe
2.
Lokasi
:
Kelurahan Siengkang, Kelurahan Sitampae, Kelurahan Watallipue, dan Kelurahan
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
AA.
Rapat
Koordinasi Siaga Prima Aktif Tk. Kecamatan
1. Tujuan : untuk
mengetahui perkembangan pokja di setiap kelurahan dan sebagai salah untuk
memenuhi undangan kepala kecamatan tempe, hadir serta dalam repat tersebut.
2.
Lokasi
: Aula
Kecamatan Tempe
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
BB.
Seminar
Program kerja di 12 Kelurahan
1.
Tujuan : Pemaparan program kerja untuk kemudian
disetujui dan di sah-kan oleh pihak kelurahan
2.
Lokasi
: 12
Kelurahan yang menjadi titik Posko KKN
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
CC. Seminar program kerja di tingkat Kecamatan
1. Tujuan : Pemaparan
program kerja tingkat kecamatan yaitu pemaparan yang memuat rekapitulasi dari
keseluruhan program kerja di setiap kelurahan
2.
Lokasi
:
Aula Kecamatan Tempe
3.
Realisasi
: (terlampir)
4.
Sasaran : Warga di kelurahan yang
bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per
posko terlampir)
DD.
Seminar
hasil program kerja di 12 Kelurahan
1. Tujuan : penyampaian
laporan pelaksanaan Program kerja selama KKN berlangsung
2.
Lokasi
: Masing-masing
kelurahan yang bersangkutan
3.
Realisasi : (terlampir)
4.
Sasaran : Mahasiswa KKN dan aparat kelurahan
yang bersangkutan
5.
Anggaran
Dana
(anggaran dana per posko terlampir)
BAB
VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1.
Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Makassar 2015 berlangsung sejak 19
Agustus sampai dengan 12 Oktober 2015 di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, di 12
Kelurahan antara lain Salomenraleng, Watallipue, Mattirotappareng, Maddukelleng,
Laelo, Siengkang, Teddaopu, Lapongkoda, Padduppa, Tempe, Wiringpalennae, dan
Sitampae.
2.
Pelaksanaan
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Makassar Tahun 2015 di Kecamatan Tempe,
Kabupaten Wajo, mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah
Kelurahan dan masyarakat.
3.
Semua program kerja yang disepakati pada
seminar program kerja KKN UNM Tahun 2015 di 12 Kelurahan
di Kecamatan
Tempe,
Kabupaten Wajo terlaksana dengan baik dan sukses.
B. SARAN
1.
Semoga program
kerja yang telah terealisasikan dapat bermanfaat bagi masyarakat kelurahan Mattirotappareng pada umumnya dan apatur
pemerintahan secara khusus.
2.
Fungsi
koordinasi dari pusat atau lebih tepatnya dari Kecamatan sangat berperan
penting dalam pelaksanaan program, untuk itu sebaiknya pihak-pihak yang telah
diberi tanggung jawab dapat memberikan sumbangsih maksimal untuk
program-program desa.
3.
Pengawasan
dan pengarahan merupakan faktor pendorong terrealisasinya program kerja, dan sekiranya pihak pembimbing dapat menjalankan tugas
pengawasan dan pengarahan ini dengan sebaik mungkin.
4.
Mahasiswa
sebaiknya lebih dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Disporabudpar dalam Wajo Regency in Figure. Sengkang : Tim Penyusun Mulyadi, dkk. 2015. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Universitas Negeri Makassar. Makassar : Penerbit Pustaka Refleksi
Pemda, 2012. Tempe Subsdistrict in Figure. Sengkang :
Tim Penyusun
Pemda, 2014. Kecamatan Tempe dalam Angka. Sengkang :
BPS.
Renstra Kecamatan Tempe, 2014-2019. Kecamatan Tempe : Arsip.
Tim Penyusun. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Wajo.
Sengkang : Penerbit
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pembagian
Administratif Wilayah Kabupaten Wajo Tahun, 2012.
Tabel 2.1. Pembagian
Administratif Wilayah Kabupaten Wajo Tahun, 2012.
Tabel 3.1. Fasilitas yang menunjang pendidikan di
Kecamatan Tempe, 2012.
Tabel 3.2. Informasi genangan banjir
di Kecamatan Tempe, 2012.